oleh

Potas Ikan Marak, Petani Tambak Resah

 

DOMPU–Sebulan terakhir, aksi meracun ikan dengan menggunakan potas atau bahan kimia beracun, marak terjadi. Aksi potas ikan ini kerap terjadi di muara sungai sekitar areal tambak.

 
Umumnya  oknum pelaku nekad melakukan hal itu dengan tujuan menangkap ikan dan udang untuk dikonsumsi. Namun celakanya, aksi para oknum ini justru mengancam dan meresahkan nasib para petani tambak.

 
Cairan potas atau racun yang ditaburkan pelaku ke aliran air sungai tanpa disadari akan membahayakan keberlangsungan komoditas ikan yang ada d tambak. Karena racun akan bercampur dengan air sungai dan mengalir ke dalam tambak petani.

 
Imbasnya ikan Bandeng yang ada di tambak petani mendadak mati. Demikian pula ikan dan udang yang ada disepanjang muara sungai. Terutama yang berukuran kecil tampak berserakan begitu saja dipinggir sungai karena tidak diambil oleh para oknum pelaku.

 
“Ikan kami di tambak banyak ikutan mati. Racun potas mengalir masuk ke tambak kami. Nanti petambak akan merugi,” kata Guntur salah seorang petambak di wilayah Desa Mumbu, Kecamatan Woja, kemarin.

 
Sahrer petani tambak lainnya, berharap ada perhatian pemerintah terutama dinas teknis terkait. Jika terus dibiarkan dikhawatirkan akan meluas dan mengancam nasib sejumlah petambak. “Jangan sampai persoalan ini akan berdampak luas. Kami minta ada tindakan dan upaya pemerintah, minimal dengan himbauan dan sosialisasi,” pintanya.

 
Kadis Perikanan dan Kelautan Dompu yang dikonfirmasi melalui Kabid Nurjumala SPI mengaku persoalan semacam itu memang kerap terjadi dan mengancam para petani tambak. “Krodit memang, kami sering sosialisasi. Pokmaswas juga sudah kami bentuk.
Tapi ini kembai ke perilaku oknum masyarkat dan nelayan itu sendiri,” katanya.

 

Namun demikian, dengan kembali maraknya aksi potas pihak Diskanlut akan segera turun lokasi mengecek dan melakukan pengawasan langsung. “Insya Allah kita turun lapangan,” pungkasnya. (tua)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]