oleh

Gubernur NTB Maafkan Penghinanya, Ini ceritanya Tentang Insiden Itu

 

Jakarta – Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh seorang calon penumpang dari Indonesia saat berada di bandara Changi Singapura. Dia dihina dengan kata-kata kasar.

Kejadian ini terjadi pada Minggu (9/4/2017) lalu sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Saat itu, Zainul Majdi atau yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) dan istrinya tengah mengantre di counter Batik Air yang ada di Bandara Changi, Singapura. TGB hendak bertolak menuju Jakarta.

Tiba-tiba dari arah belakang, muncul seorang yang kemudian protes karena merasa antre lebih dulu. Si pria itu menduga TGB langsung masuk ke dalam antrean. Padahal, TGB hanya sejenak meninggalkan antrean untuk bertanya kepada petugas. Dia meninggalkan sang istri untuk tetap berada dalam baris antrean. Persoalan cuma dipicu salah paham.

Persoalan antrean ini kemudian membuat si pria tersebut menyampaikan dengan kata-kata hinaan yang sangat kasar kepada TGB. Karena kata-kata makian tersebut teramat kasar, TGB lantas mengadukan persoalan itu ke petugas Bandara Soekarno Hatta, setibanya dia sampai di Jakarta.

Namun belakangan TGB memilih untuk memaafkan si pria berinisial SHS tersebut. SHS juga telah meminta maaf dan mengakui kesalahan melalui secarik surat bermaterai.

“Surat permohonan maaf yang disampaikan oleh yang bersangkutan sudah cukup menjelaskan apa yang terjadi. Saya berharap peristiwa yang menimpa saya dan istri bisa menjadi pembelajaran agar kita semua tulus dalam berbangsa, menghormati satu sama lain, tidak menganggap orang atau kelompok lain lebih rendah dibanding kita. Kata-kata yang baik bisa membangun, kata-kata yang buruk bisa menghancurkan,” kata TGB kepada detikcom mengenai peristiwa tersebut, Jumat (14/4/2017).

TGB menyatakan pertimbangan dia untuk tidak memproses penghinaan ini lebih lanjut karena SHS sudah meminta maaf. Menurut TGB sejak awal sebetulnya dia merasa sangat terpaksa untuk membawa persoalan itu ke kantor polisi di bandara.

“Sesungguhnya kami menyayangkan harus membawa ini ke Polisi Bandara, tapi yang bersangkutan saat itu terus menerus mengumpat bahkan setelah tiba di Kantor Polisi. Namun akhirnya yang bersangkutan minta maaf, jadi ya sudahlah. Semoga jadi pembelajaran untuk kita semua,” kata TGB.
(Sumber detikcom. fjp/rna)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]