oleh

Mengenal Polisi Dompu Yang Berjiwa Sosial Tinggi

DOMPU-Anggota Polisi Polres Dompu NTB ini kini menjadi perhatian publik Dompu. Itu bukan karena dia berhasil menggulung para penjahat yang meresahkan masyarakat daerah itu, melainkan karena aksi sosialnya yang menyentuh nurani.

Dia adalah Bripka Muhammad Sofyan Hidayat, S Sos, sosok ramah, kalem dan bersahabat. Pria yang kini menjabat sebagai Kanit Pengawasan Orang Asing merangkap Kanit Operasional ini memang selalu terlihat dimana-mana baik dalam situasi huru-hara maupun peristiwa biasa-biasa saja.

Phian nama panggilanya, sepintas tidak banyak bicara, tapi aksi lapanganya sebagai anggota polisi cukup cekatan. Menghadapi situasi tertentu Alumni STISIP Mbojo ini mampu melakukan persesuasif untuk mencairkan keadaan, begitu juga sebaliknya tidak takut melakukan repsesif bila itu harus dilakukan.

Tugasnya sebagai anggota kepolisian yang kerap berada ditengah-tengah masyarakat telah memberikan pelajaran yang sangat berharga. Ternyata masih sangat banyak persoalan-persoalan sosial yang harus mendapat perhatian bersama.

Ditemui di Taman Kota Dompu, Phian meminta aksi sosial yang telah dilakukan tidak dibesar-besarkan. Karena apa yang dilakukan adalah murni panggilan nurani dengan sentuhan senasib dan sepenanggungan.

Phian kini memang menjadi bahan perbincangan publik karena aksinya menyambangi orang-orang tua jompo yang tidak berdaya dengan memberikan bantuan ala kadarnya. Aksinya tidak hanya sekarang tetapi jauh sebelum ini sudah banyak yang bisa dibantu.

Tambah menyebar ketika aksinya mendapat dukungan luas dari publik dengan ikut memberikan bantuan. Sebut saja Ina Me’e (Nenek Fatimah) yang tinggal seorang diri di Lingkungan Dorongao Kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu. Nenek renta ini hidup tanpa siapa-siapa.

 

Begitu juga dengan Tua Elo (M Ali Idris) warga Sambi Tangga Kelurahan Kandai I yang hidup seorang diri dirumah reot seorang diri. Kakek renta berumur 80 tahun ini hanya bisa berbaring dan tidur. Makanan hanya mengandalkan bantuan tetangga.

Kemudian seorang pemuda miskin 15 tahun Syahrul Ramadhan beralamat di Kelurahan Kandai I yang kakinya terpaksa harus diamputasi karena mengalami kecelakaan. Pemuda ini berharap dan bertekad untuk tetap bisa sekolah, tetapi karena tidak berkaki semangat itu kendur.

Aksi sang polisi ini akhirnya viral dimedia sosial, rasa simpatipun berdatangan dari mana-mana, bantuan juga berdatangan. Kini ketiga warga yang tidak beruntung itu sudah mendapatkan bantuan dari para dermawan. Ada yang memperbaiki rumah, membelikan perabotan rumah tangga, serta sudah ada yang bersedia membelikan kaki palsu untuk sang remaja amputasi yang ingin sekolah.

Bagi Phian yang SEBA XXIII ini, apa yang dilakukan adalah hal yang biasa. Informasi tentang adanya warga yang tidak beruntung itu didapat disela-sela tugas dilapangan, baik itu atas informasi warga atau dilihat langsung sendiri.

Jiwa sosial yang dimiliki menurut Phian berangkat atas keprihatinan dari kehidupanya sendiri. Meski Bapaknya H Mansyur A.Gani, S.Pd adalah guru tetapi kehidupanya kerap dihampiri kesusahan karena mengurus anak-anaknya yang sekolah.

Apalagi Bapaknya berpesan bahwa disetiap kehidupan dan rezeki ada hak orang lain yang harus diperhatikan. Makanya setiap rezeki sisakan untuk orang lain yang membutuhkan dan tangan kanan yang memberi tangan kiri tak boleh tahu. ”Kami anak-anaknya memang diberi pesan seperti ini,” jelasnya.

Satu hal yang menjadi harapan dari suami, Khairunnisa, S.Pd ini apa yang kini dilakukan hendaknya mampu menggugah nurani setiap orang untuk terpanggil ikut meringankan beban saudara kita yang tengah membutuhkan.

Ayah dari Mahareza Putra Hidayat mengaku tetap akan melakukan aksi-aksi seperti itu, walaupun tugas dan tanggungjawab sebagai anggota polisi yang utama. Phian juga sudah bergabung dengan sebuah lembaga sosial yang konsen terhadap lingkungan dan sosial ayasan We Save Dompu. (DB01)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]