DOMPU-Aksi menolak perubahan UU MD3 berlangsung juga di Kabupaten Dompu. Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Dompu berdemo dikantor DPRD. Sayangnya tak satupun pimpinan dan anggota DPRD yang bisa menerima mereka karena tidak berada ditempat.
Puluhan massa dengan spanduk kebesaranya berjalan kaki dari arah pasar induk Dompu. Disepanjang jalan mereka berorasi dan mengecam perubahan UU MD3 yang ditengarai akan memasung dan mematikan hak-hak demokrasi rakyat. ‘’Tolak UU MD3, Presiden RI harus mendengar aspirasi kami,’’ teriak orator PMII.
Sampai didepan kantor Dinas Dikpora massa sempat menyerang dan memukuli pagar dinas terkait, untungnya aparat kepolisian yang berjaga cepat mengatasinya. Begitu juga didepan kantor DPRD suasana sempat memanas akibat massa ingin langsung masuk kantor wakil rakyat itu.
Hasil koordinasi antara pihak Setwan DPRD dan aparat Kepolisian tak ada pimpinan dan anggota DPRD didalam. Tetapi massa tak percaya dan tetap ingin masuk, aksi dorong-dorongan tak terelakan, sampai massa diperkankan masuk dan mengecek keberadaan anggota DPRD yang tengah berdinas didalamnya.
Tetapi mereka sangat kecewa karena tak satupun pimpinan dan anggota DPRD yang bisa ditemui karena sedang tidak berada ditempat. Aksi yang dilakukan menurut Korlap aksi sebagai bentuk penolakan terhadap revisi UU MD3. Sebab dengan diberlakukan UU tersebut hak-hak demokrasi dibatasi, DPRD akan kebal hukum hak-hak menyampaikan pendapat akan dianggap sebagai penistaan terhadap lembaga DPRD. ‘’Kami minta Presiden RI menolak revisi UU MD3 ini,’’ teriak mereka. (wir)
Komentar