oleh

Ricuh, Demo Aktifis HMI Depan Mapolres Dompu

DOMPU-Aksi demonstari aktifis HMI Cabang Dompu didepan Mapolres setempat, Senin 23 Juli 2018 berlangsung ricuh. Kedua belah pihak saling dorong bahkan terjadi adu pukul, untungnya tak sampai terjadi bentrokan yang lebih besar.

Aksi demo aktifis HMI adalah lanjutan dari aksi sebelumnya, mereka kecewa dan tidak puas dengan kinerja oknum aparat Kepolisian Dompu yang diduga melakukan penganiayaan terhadap rekan mereka Arif Wahyudin pada jum’at 20 Juli lalu.

HMI terus menuntut agar enam oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan terhadap mereka bertanggung jawab serta dipertemukan dengan aktifis HMI. Mereka juga menuntut bertemu langsung Kapolres Dompu untuk menyampaikan hal tersebut.

https://www.facebook.com/imran.boim.9/videos/2035027406530835/?t=10

Merasa tak digubris atas tuntutan itu, massa HMI memanas, mereka ingin memaksa masuk diarea Polres, tetapi dihalangi oleh aparat Polres yang berjaga. Saling dorongpun terjadi bahkan dan berlanjut aengan adu pukul.

Kronologis dugaan penganiayaan terhadap kader HMI, pada Jum’at (20/07) sekitar pukul 24.00 Wita. Berawal dari seorang kader HMI yang bernama Arif wahyudin mengantar pulang salah seorang Kohati dari Sekertariat HMI Cabang Dompu menuju Saleko Desa Sorisakalo Dompu.

Pulang dari mengantar Kohati tersebut, korban melaju dari arah utara lampu merah Sawete. Tetapnya, tengah jalan depan Warnet Amanda Kelurahan Bali Dompu, korban mengalami kecelakaan dan terjatuh dari motor.

Saat tergeletak diatas aspal. Tiba-tiba datang sekitar enam oknum Polisi mengunakan mobil Patroli dan menghampiri Arif. Dengan tiba-tiba beberapa oknum Polisi itu memukul dan menganiaya Arif. “Tak hanya itu, mereka menuding saya dalam keadaan mabuk. Demi Allah saya tidak mabuk,” ungkap Arif.

Akibatnya, korban Arif mengalami luka robek di lutut karena kecelakaan. Korban juga mengalami luka memar di peluput mata, benjol di mulut dan hidung berdarah akibat dari tindakan oknum yang tak bertanggungjawab tersebut.

Aksi yang dilakukan oleh HMI yang berada di Kabupaten Dompu itu menuntut agar bisa langsung bertemu dengan Kapolres Dompu dan keenam oknum polisi yang melakukan pengeroyokan terhadap Arif Wahyudin selaku kader HMI.

Menurut Korlap aksi Herdiansyah, Apabila tuntutan mereka tidak kunjung di respon oleh pihak Polres Dompu, pihak HMI mengancam akan menggelar aksi serentak se Indonsia  untuk menuntut hak mereka yang telah dinodai. “Jangan kotori institusi Polri demi melindungi segelintir oknum polisi yang tidak bertanggung jawab” tegas Herdiansyah saat berorasi.

Namun hingga saat ini aksi yang berujung ricuh tersebut belum mendapat tanggapan dari pihak Kapolres Dompu. Sejauh ini Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo,SIK belum memberikan keterangan detil tentang dugaan penganiayaan oleh anggotanya, tetapi secara normative Kapolres berjanji akan melakukan penyelidikan atas kasus dugaan penganiayaan tersebut. (DB03)

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]