oleh

Menerobos Tempat Tinggal Ahmad Yang Dipasung Selama 16 Tahun

DOMPU-Ahmad A Thalib 45 tahun warga Dusun Kamudi Desa Rababaka Kecamatan Woja Dompu NTB sudah belasan tahun hidup dalam pasungan. Dia mengalami gangguan jiwa saat menjadi TKI di Malaysia dan dipulangkan karena penyakitnya tersebut. 

MUNAWIR DOMPU

Meski berada dalam pasungan sudah sangat lama, namun gaung kelainan jiwa Ahmad yang waktu muda menjadi peniup seruling andalan pada sebuah Band ternama di Dompu itu tak terdengar. Bisa dipahami karena tempat tinggal Ahmad memang berada disebuah dusun yang masih terisolir dan satu-satunya dusun di Kecamatan Woja yang berkategori tertinggal.

Saya pun mendapat tugas dari pimpinan untuk langsung melihat kondisi Ahmad ditempat tinggalnya. Untuk menuju Dusun Kamudi ada beberapa jalan alternatif yang bisa ditempuh sekarang. Jalur pertama  bisa melalui termina Ginte keutara sekitar 5 km melewati pegunungan dan sungai dusun yang tak lebih dari 100 KK ini bisa dijumpai.

Jalur kedua bisa ditempuh melalui Desa Saneo, tetapi jarak tempuhnya teramat jauh, sedangkan jalur ketiga bisa melewati jalan menuju bendungan Mila Selaparang Desa Matua dan melewati So Ncando.

Sayapun memilih dua jalur untuk pergi dan pulang. Berangkatnya melewati terminal Ginte pulang melewati So Ncando dan keluar di Dusun Selaparang Desa Matua disamping Markas Brimob Kompi A Selaparang.

Tidak begitu sulit untuk menemui kediaman Ahmad, begitu ditanya warga setempat langsung menunjuk dan mengarahkan kesebuah rumah sederhana yang beberapa tahun direnovasi melalui bantuan rumah kumuh.

Dulu kediaman Ahmad hanya berupa pondok enam tiang yang sudah tidak berbentuk, atap dan dinding bolong, begitu juga lantai yang disana-sini berlubang.

Tetapi setelah mendapat bantuan rumah kumuh, tempat tinggalnya lebih memadai tidak terlalu disiram hujan saat musim hujan dan disengat matahari saat musim kemarau.

Ahmad sepulang menjadi TKI di Malaysia tahun 2002 tidak terlalu merepotkan, walau prilakunya sudah tak karuan. Tetapi lamban laun tingkah lakunya meresahkan warga sekitar. Terkadang ingin menyerang penduduk lain, terkadang melempari rumah-rumah penduduk yang diatapi genteng dan seng.

Karena ulahnya tersebut Ahmad diputuskan untuk dipasung, maksudnya supaya penyakitnya bisa sembuh serta tidak mengganggu masyarakat lain.

Awal-awal dipasung Ahmad selalu minta agar pasunganya dibuka dengan janji tidak berulah lagi. Tetapi setelah dibuka dan diberi kebebasan hidup sebagaimana warga lain Ahmad kembali berulah menyerang dan melempari rumah penduduk. (BERSAMBUNG)

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]