oleh

Jelang Musim Hujan Petambak Sekitar TPA Resah

DOMPU-Memasuki musim hujan tahun ini, sejumlah petani tambak yang ada disekitar lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), saat ini merasa resah.

Kekhawatiran para petani tambak itu dipicu keberadaan TPA Desa Lune yang hingga saat ini belum memiliki sarana pengolahan air limbah.

Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan pembuangan sampah di TPA itu selama ini hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya pengolahan.

Pantauan langsung media ini dilokasi TPA, terlihat ada kolam yang dibuat seadanya tanpa pasangan batu bata. Dan wadah darurat itu berada persis disebelah selatan TPA.

Tampak pula ada selonjong pipa yang berfungsi sebagai saluran pembuangan limbah dari dinding TPA dan melintang ke arah selatan kolam. Posisi pipa tersebut berada pada permukaan dan tidak rendah, sehingga disinyalir pipa tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.

Demikian pula dengan saluran pembuangan yang juga tampak dibuat seadanya. Karena hanya bermodalkan sebidang tanah yang digali dan dikeruk menyerupai selokan dan bermuara ke arah jalan raya disebelah barat persis berhadap dengan lahan tambak milik warga. “Dulu saat TPA ini dibangun pemerintah akan menyiapkan semua sarana itu (Pengolahan Limbah, Red) faktanya sampai hari ini tidak terbukti,” ungkap Abubakar salah seorang petani tambak sekitar lokasi TPA.

Ditemani sejumlah petani tambak lainnya. Abubakar meminta agar pemerintah segera merealisasikan keberadaan sarana pengolahan limbah. “Nanti musim hujan limbah TPA akan mencemari tambak warga. Sejak adanya TPA banyak penyakit dan virus menyerang tambak warga. Kami banyak rugi,” cetus Abubakar.

Ancaman limbah TPA juga sangat dikhawatirkan sejumlah petani Jagung Para pemilik lahan sekitar TPA mengaku cukup terganggu, pasalnya sampah plastik yang berasal dari TPA banyak berterbaran dihembus angin dan masuk ke lahan para petani. “Lahan kami sekarang kotor penuh sampah plastik. Lahan kami sekarang tercemar,” tutur sejumlah petani Jagung sekitar TPA.

Tidak sampai disitu. Keluhan dan sorotan juga disampaikan sejumlah warga Desa Mbawi, Kecamatan Dompu. Sebab, Desa Mbawi merupakan akses utama yang dilintasi armada pasukan kuning atau mobil sampah milik Dinas Lingkungan Hidup. “Karena tidak ditutup, sampah yang diangkut truk itu jatuh dan berterbangan kedalam halaman rumah warga. Harusnya ditutup biar warga juga aman,” protes Gian dan Anjas.

Aktifitas pembuangan sampah di TPA Desa Luna setiap hati tetap aktif dilaksanakan. Belasan mobil truk sampah silih berganti setiap saat membuang sampah dilokasi itu. “TPA ini baru 2 tahun dibangun. Jadi belum lengkap sarananya. Tapi sesekali tetap disemprot kok,” ujar Junaidin salah seorang petugas DLH dilokasi TPA. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]