oleh

Detik-Detik Anggota Polsek Woja Dihajar Batu Saat Evakuasi Pelaku Pencabulan Anak Kandung

H ABDUL MUIS

Menegangkan, itulah suasana saat tim khusus Polsek Woja melakukan evakuasi terhadap terduga pelaku yang mencabuli anak kandungnya sendiri Selasa malam (02/06). Pelaku berinisial NS 43 tahun harus segera dievakuasi ditengah massa yang marah dan ingin menghakiminya hingga tewas.

Kejadianya di Desa Mumbu Kecamatan Woja Dompu NTB, Polsek yang menerima informasi tentang seorang pelaku yang sedang dihakimi massa karena tega mencabuli anak kandungnya sendiri langsung bergerak cepat atas perintah Kapolsek Ipda Abdul Haris S Sos.

Empat anggota timsus meluncur menuju TKP, sesampai di Desa Mumbu pelaku sudah dalam keadaan sekarat dan masih terus ingin dihakimi massa hingga menemui ajal. Timsus dibawah kendali Bripka M Saihun segera mengambil sikap bahwa pelaku harus segera dievakuasi apapun resikonya, sebab kalau tidak nyawa pelaku tidak bisa diselamatkan.

Meski polisi sudah berada di TKP massa semakin banyak berdatangan dan ingin terus menghajar pelaku. Polisi terus mencari siasat untuk mengalihkan perhatian massa agar pelaku bisa segera dibawa pergi.

Cabuli Anak Kandung, Warga Mumbu Diamuk Massa Hingga Sekarat

Senjatapun terpaksa dibunyikan beberapa kali, kosentrasi massa sedikit pecah, saat itulah pelaku dinaikan kemodil Patroli. Setelah berhasil dinaikan, timsus kemudian berusaha secepatnya menghilang di kerumunan massa yang marah.

Tetapi ternyata tidak mudah, kondisi evakuasi yang melewati gang sempit menjadi kendala tersendiri, mobil patroli yang diisi pelaku dan empat anggota Timsus menjadi sasaran lemparan batu dan benda-benda keras lainya.

Salah seorang anggota timsus Bripka Diky Megawan yang duduk dibak terbuka dibelakang tak kuasa menangkis puluhan lemparan yang mengarah ke mobil, salah satunya mengenai kepala dan chus…darah mengucur dari kepalanya.

Menurut Diky yang juga Babinkantibmas Desa Matua ini, kondisinya memang menegangkan karena massa benar-benar marah terhadap pelaku. Lemparan yang mengenai kepalanya berupa batu bata berjarak sekitar 5 meter.

”Kami tidak marah karena itulah resiko tugas, yang penting nyawa pelaku bisa diselamatkan,” tutur Diky.

Karena meski darah mengucur dari kepala, tim terus bergerak membawa pergi pelaku dilokasi itu dan menyerahkan ke Mako Polres yang selanjutnya dibawa ke RSUD untuk mendapat perawatan.

Diky bercerita seandai timsuh terlambat sampai di TKP tidak bisa dibayangkan nasib pelaku karena semakin malam, massa semakin banyak yang berdatangan. Saat itu timsus sampaipun kondisi pelaku sudah dalam keadaan sekarat dengan tubuh penuh luka oleh senjata tajam maupun tumpul. (*)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]