oleh

Menjemput TKW Gagal Berangkat Karena Lockdown

  • Kami Jangan Dikarantina Pak *

SENIN malam 10 TKW asal Kabupaten Dompu terpaksa dipulangkan kedaerah asalnya setelah 3-6 bulan berada BLK-LN Blitar Jawa Timur untuk mengikuti pelatihan sebelum dikirim keberbagai negara tujuan.

Ya, mereka dipulangkan karena pendemi virus Corona yang masih berlangsung. 10 TKW yang mayoritas ibu rumah tangga ini tiba di Dompu sekitar pukul 21.00 Wita. Dijemput tim perusahaan PT Ficotama, dua staf Disnaker Syarifuddin S.Ip dan A Jalil serta empat orang petugas medis dari Puskesmas Dompu Barat.

Langkah gontai mereka turun dari Bus Sasambo yang membawanya dari Lombok, tim menjemput dipertigaan H Abdul Muis Dusun Selaparang Desa Matua Kecamatan Woja Dompu NTB.

Mereka diturunkan disitu karena disekitar itulah PT Ficotama bermarkas dan ke 10 TKW harus menjalani berbagai pemeriksaan sesuai protokol Covid 19 (Rapid Test) setelah itu barulah mereka dipulangkan kerumah masing-masing.

Kekecewaan tak dapat disembunyikan dari 10 TKW yang gagal berangkat meraup dollar ini buat menopang kehidupan keluarganya. ”Kami terpaksa pulang karena tak ada yang bersedia mengirim, setelah locdown dibuka kami akan berangkat lagi,” papar sejumlah TKW.

Mereka mengaku sangat kewalahan menghadapi Covid 19 ini. Untuk proses pulang saja para pejuang devisa ini harus melewati berbagai persyaratan yang sangat menyulitkan. ”Perjalanan dari Surabaya ke Dompu saja lelahnya minta ampun, setiap saat diperiksa dan diproses, bahkan saat menuju pelabuhan sampai tak bisa berjalan” bebernya.

Ke-10 TKW dijemput keluarga masing-masing di kantor PT Ficotama, namun sebelum diserahkan ke keluarganya mereka harus menjalani Rapid test. Satu persatu TKW di Rapid, mereka minta supaya tidak dilakukan karantina karena perjalanan Surabaya-Dompu sudah sangat melelahkan.

”Tolong kami jangan dikarantina, kami ingin segera pulang kerumah,” pinta para TKW.

Staf Disnaker Dompu Syarifuddin S.Ip dan A Jalil menyatakan sebelum dipulangkan TKW harus menjalani prosedur cobid 19 diperiksa dan di Rapid Test. ”Ibu-ibu lembo ade, kita harus menjalani protocol Covid, kalau tidak kita disalahkan,” jelas staf Disnaker tersebut. (DB01)

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]