oleh

Pemberantasan Narkoba Makin Rumit

Pemberantasan peredaran dan pemakaian narkoba didaerah ini terkesan makin rumit. Penggerebakan, penangkapan sering kali terjadi, tetapi tak sedikitpun membuat para pelaku jera mengulanginya.

Ketua Komisi I DPRD Dompu Ir Muttakun bahkan meminta kepada Gubernur NTB untuk memberikan kewenangan kepada aparat TNI untuk terlibat dalam pemberantasan narkoba dan sejenisnya.

Permintaan itu bukan tanpa alasan, sebab berbagai upaya aparat Kepolisian dalam pemberantasan seolah tak bermakna karena selalu dan selalu saja terulang kembali. Ironisnya lagi oknum aparat kepolisian dituding ikut bermain didalamnya.

Berkaca dari pengangkapan pengedar dan pemakai narkoba diwilayah hukum Kecamatan Manggelewa Dompu NTB oleh aparat TNI beberapa hari lalu, empat pelaku berhasil diciduk salah satunya ada oknum polisi dan diserahkan kepada Kepolisian untuk diproses hukum.

Tetapi dalam rillis yang disampaikan oleh Humas Polres Dompu yang diciduk hanya tiga pelaku yang semuanya warga biasa. Satu nama oknum polisi menguap entah kemana.

Berikutnya Kasat Narkoba Polres Dompu Iptu Tamrin S Sos mengklarifikasi dan membenarkan penangkapan oleh aparat TNI termasuk ada oknum polisi. Tetapi hasil gelar perkara yang dilakukan Kepolisian tidak mengindikasikan bahwa oknum polisi itu terkait dengan narkotika.

Oknum polisi diakui ngekos dirumah yang dicurigai sebagai tempat transaksi narkoba. Atas rillis humas Polres Dompu membuat aparat TNI di Kecamatan Manggelewa menjadi binggung dan menyalahkan pemberitaan sejumlah media yang menerima hasil rillis.

Nah kalau sudah seperti ini proses penegakan hukum terhadap peredaran narkoba didaerah ibi, maka pantaslah menjadi rumit dan publik akan mengerti betapa sulitnya memberantas peredaran barang yang menjadi musuh bersama dinegeri ini. (DB01)

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]