oleh

Tolak RUU HIP, Ormas Islam di Dompu Turun Demo

DOMPU-Adanya kebijakan pemerintah yang saat ini tengah menggodok Rencana Undang-Undang (RUU) tentang Haluan Ideologis Negara (HIP) menuai penolakan dari sejumlah elemen masyarakat.

Di Kabupaten Dompu, sejumlah tokoh umat muslim Rabu (24/06) pagi tadi turun ke jalan raya dan menggelar aksi demonstrasi.

Para ulama dan tokoh-tokoh umat Islam di Bumi Nggahi Rawi kini bersatu padu dan dengan penuh semangat bersama-sama menggelar aksi unjukrasa seraya berjuang menolak disahkannya RUU HIP oleh pemerintah melalui lembaga DPR RI.

Mengawali aksinya, massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam dan Masyarakat Dompu tersebut sekitar pukul 08.30 Wita berkumpul di depan masjid raya Dompu. Selang beberapa saat kemudian, pendemo mulai longmarch bergerak ke arah pasar Dompu menuju kantor DPRD.

Dikawal ketat aparat keamanan, para pengunjukrasa saling bergantian berorasi, gema kalimat takbir Allahu akbar terdengar berkali-kali dikumandang pendemo disepanjang jalan yang dilewati. Dengan menenteng dua buah sepanduk bertuliskan penolakan terhadap RUU HIP, aksi para orator ini pun menyedot perhatian sejumlah warga dan para pengendara yang melintas. “Kita semua harus bersatu. Ini bentuk perlawan umat islam dan masyarakat Dompu terhadap upaya komunis,” teriak para demonstran.

Tak lama kemudian, pendemo pun akhirnya tiba di kantor DPRD Dompu. Satu unit mobil Pick Up yang mengangkut alat sound systim terlihat mulai mengambil posisi parkir ditengah badan jalan Soekarna atau tepatnya didepan gedung wakil rakyat.

Kedatangan para demonstran yang disambut baik oleh beberapa orang anggota DPRD Dompu, diantaranya Ir Muttakun, M Yatim, Pahlawan Indra Jaya, Iskandar, Ade Pribadi, Ridha dan lainnya. “Anggota dewan di Dompu harus mendukung aspirasi kami,” tegas pendemo saat tiba di kantor wakil rakyat.

RUU HIP tersebut menurut para pendemo sarat dengan paham komunis. Secara tidak langsung jika aturan tersebut disahkan oleh pemerintah maka sangat dikhawatirkan akan berdampak pada kehidupan masyarakat secara luas. “HIP itu berbau komunis. Tidak ada ruang komunis di negara Indonesia kita tercinta,” tegas uztad Muhammad Abdul Jalil salah seorang orator.

Dia menegaskan, aksi unjukrasa yang dilaksanakan ormas Islam pagi tadi merupakan aksi damai. Sebagai ulama pihaknya tidak memiliki kepentingan secara pribadi dibalik adanya pergerakan dan aksi demonstrasi. “Kepentingan kami saat ini adalah kepentingan bersama yakni kepentingan umat muslim dan masyarakat Dompu semuanya,” kata Uztad Jalil.

Orator lainnya, Kahar Muzakar dari Lembaga Adat Masyarakat Donggo (LAMDO) dalam orasinya mengecam sikap pemerintah yang ngotot membahas dan mengesahkan RUU HIP.

Dihadapan para wakil rakyat, Kahar Muzakar secara tegas dan lantang meminta lembaga DPRD Dompu untuk merekomendasikan dan bersurat ke pemerintah pusat terkait penolakan disahkannya RUU HIP. “HIP lebih berbahaya dari HIV. Karena ini adalah PKI. Yang merancang HIP harus kita tangkap. Anggota DPRD Dompu harus ikut menolak,” tandas pria berbadan tambun ini.

Menanggapi itu, tiga orang wakil rakyat Ir Mutakun, M Yatim dan Iskandar dalam pidatonya juga mengaku sepakat dengan para pendemo untuk menolak disahkannya RUU HIP.

Trio legislatif itu pun berjanji akan berjuang di lembaga legislatif dalam upaya melakukan penolakan terhadap rancangan aturan perundang-undangan yang dinilai melenceng dari nilai luhur Pancasila. “Kami siap pasang badan dan jabatan taruhannya untuk menolak RUU HIP,” tegas M Yatim yang langsung diaplaus sejumlah pengunjukrasa.

Usai berorasi, massa aksi pun menggelar dialog dengan pihak DPRD. Forum dialog dimaksud bertujuan untuk menyepakati penandatanganan surat rekomendasi terkait penolakan terhadap pengesahan RUU H

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]