oleh

Pendemo dan DPRD Dompu Sepakat Tolak Omnibus Law

DOMPU-Gerakan penolakan terhadap Undang-Undang Omnibus Law (Ciptakan Kerja) terus terjadi. Senin (12/10) pagi tadi, ratusan massa mahasiswa dari berbagai elemen kembali menggedor kantor DPRD Dompu.

Setelah melakukan long march dari Masjid Raya Dompu, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam (Kesatuan Masyarakat Dompu) tiba dikantor DPRD pada pukul 11. 57. Wita.

Karena akses masuk di DPRD di blokade polisi dengan kawat berduri. Dengan terpaksa massa aksi demo menggelar orasi bebas di tepat di bundaran taman kota Dompu.

M

Secara bergilir para orator menyampaikan pernyataan menolak Undang-Undang Cipta Kerja tersebut. Pengunjukrasa meminta 30 orang wakil rakyat di DPRD Dompu agar mendukung perjuangan mahasiswa dalam menolak Omnibus Law.

Undang-Undang Omnibus Law menurut pendemo adalah sebuah kejahatan. Karena penarapannya nanti bakal menyengsarakan masyarakat. “Ini kedok dibawa rezim Jokowi Amin. Penting kita semua menolak Omnibus Law,” tandas Ilham perwakilan buruh.

Massa pendemo pun meminta para wakil rakyat untuk menemui mahasiswa. Tak lama berselang sejumlah anggota dewan keluar dan berdiri berhadapan dengan pendemo tentu dengan pengamanan ketat petugas kepolisian.

Sekitar pukul 13.45 akhirnya pengunjukrasa dan pihak DPRD Dompu sepakat menyatakan penolakan terhadap produk Undang-Undang Omnibus Law. “Hari ini kita sepakat menolak Undang-Undang Cipta Kerja,” tegas Ketua DPRD Dompu Andi Bachtiar dengan pengeras suara dari mobil Sat Brimob.

Pernyataan ketua dewan itu pun spontan mendapat aplaus mahasiswa dan pengunjukrasa. Sikap lembaga DPRD Dompu menolak Undang-Undang Omnibus Law itu ditandai dengan tanda tangan bersama oleh para wakil rakyat.

Surat penolakan tersebut nantinya menurut ketua DPRD selanjutnya akan dikirim dan disampaikan ketua Presiden Jokowi di istana negara Jakarta.

Jalannya aksi unjukrasa tadi mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian dan TNI. Kapolres Dompu AKBP Syarif Hidayat dan Dandim 1614 Dompu Letkol Inf Ali Cahyono turun langsung dan tampak aktif memfasilitasi pergerakan para mahasiswa dan elemen masyarakat saat demo berlangsung.

Adanya unjukrasa tadi ruas jalan Soekarno Hatta ditutup total. Arus kendaraan pun dialihkan. Praktis aktifitas pelayanan sejumlah dinas instansi di lokasi tersebut terganggu.

Demo yang juga diwarnai aksi bakar ban dan keranda mayat itu berakhir dengan damai. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]