oleh

Jenderal Narkoba Nantang Polisi, Memang Kamu Siapa?

ABDUL MUIS – DOMPU

Jagat maya Dompu NTB dihebohkan dengan ulah Ind alias Napi 30 tahun warga Desa Pekat Kecamatan Pekat, Jum’at diri hari sekitar pukul 02.00 Wita dia menantang aparat kepolisian lewat postingan facebook dengan akun Dae Obeng untuk menangkapnya. In yang mengklaim dirinya sebagai jenderal Narkoba itu mengaku tak takut sama siapapun apalagi sama polisi Anj***semua.

Terang saja postingan itu direspon cepat aparat kepolisian dengan menelusuri pemilik akun Facebook Dae Obeng dan didapati pemiliknya Indra warga Pekat. Dan atas informasi yang diperoleh aparat Polsek Pekat menangkap Indra Sabtu sekitar Pukul 11.00 Wita.

Sang jenderal yang tak memiliki anah buah ini tentu saja tak bisa berkutik dihadapan petugas yang menangkapnya, alih-alih menantang polisi, justru dia berdalih tak pernah memposting hal itu dan mengaku tak memiliki HP android.

Atas dalih itu aparat mengamankan dua orang temanya, Junaidin 30 tahun dan Kurniadin 20 tahun, mereka diperiksa atas kepemilikan HP dan pengakuanya memang dipinjam sang jenderal sejak jum’at, 19/2/2021.

Kini sang jenderal sudah digelandang di Mapolres Dompu untuk diperiksa polisi demi mempertanggungjawabkan perbuatanya. Melihat psotingan pelaku yang sangat berani bahkan dengan menenteng palstik transparan yang diduga berisi shabu-shabu dapat dipastikan ini sang jenderal takabur dan tanpa amunisi.

”Nantang polisi, memang kamu siapa” itulah pertanyaan sebahagian publik yang membaca postingan itu. Semoga kamu baik-baik saja dan siap menerima resiko atas apa yang telah dilakukan.

Jangan coba melarikan diri seperti yang terjadi pada kasus terdahulu seorang anak di Kecamatan Hu’u yang menantang dan menghina polisi, tetapi pada saat penangkapan dinyatakan berusaha melarikan diri kemudian menabrak paku dan sekujur tubuhnya babak belur.

Karena kalau kamu babak belur maka aparat kepolisian akan disalahkan lagi, sebab akhir-akhir ini ditanah air kita sedang gencar dipersoalkan berbagai pihak atas dudgaan kekerasan yang terjadi ditahanan, semoga. (*)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]