oleh

Sangat Disayangkan, Kesadaran ASN Suntik Vaksin Masih Rendah

Sangat Disayangkan, Kesadaran ASN Suntik Vaksin Masih Rendah

DOMPU-Ditengah kerja keras pemerintah dalam upaya pencegahan Covid 19 rupanya belum mendapat dukungan sepenuhnya dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kesadaran ASN dan para pegawai di Kabupaten Dompu NTB untuk melakukan suntuk vaksin ternyata masih sangat rendah.

Data yang dilaporkan Tim Gugus Tugas Covid 19 terungkap hanya sekitar 50 persen pegawai yang melaksanakan suntik vaksin tahap pertama. “Tahap ke dua saat ini baru 2,6 persen. Sangat minim sekali,” ungkap Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid Kabupaten, Jufrin ST dihadapan ASN saat mendampingi Bupati Dompu melaksanakan kegiatan pembinaan pegawai, pagi tadi di Kantor Distanbun.

Sementara suntik vaksin tahap III yang diprioritaskan terhadap tenaga kesehatan (Nakes) sekarang ini diungkapkan Jufrin ternyata tidak juga dilaksanakan maksimal oleh para Nakes.

Bahkan menurut dia, progres vaksin tahap III bagi Nakes di Dompu masih sangat jauh dari pencapaian di NTB. “Nakes harus jadi contoh yang baik. Bagaimana mo mengajak masyarakat lawan Covid. Nakes saja tidak ada semangat,” ujar Jufrin.

Kondisi itu sangat disayangkan pihak Tim Gugus Tugas Covid 19. Pasalnya, pihak ASN yang selama ini diharapkan menjadi corong pemerintah dalam mengkampanyekan gerakan vaksinasi justeru jauh dari yang diharapkan. “Kita ASN tidak pro aktif. Padahal ASN juga garda terdepan pejuang Covid 19,” kata Kalak BPBD Dompu itu.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Dompu Hj. Iris Juwita mengatakan pihaknya akan terus berupaya maksimal dalam kegiatan vaksinasi.

Karena menurutnya, kegiatan vaksinasi itu adalah salah satu langkah strategis mencegah penyebaran Covid 19 melalui sistim kekebalan imun tubuh. “Anak belasan tahun saja sudah mulain divaksin. Semua harus bekerja sama. Jadi ini bukan hanya kerjanya Dikes,” tuturnya. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]