oleh

BTN Tambora Laksanakan Penilaian Efektivitas Pengelolaan Taman Nasional

 

DOMPU-Kantor Balai Taman Nasional (BTN) Tambora tahun ini melaksanakan kegiatan penilaian efektivitas.

Kegiatan yang digelar di kantor BTN Tambora Kamis (21/7) itu bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas terhadap pengelolaan kawasan konservasi (KK) dalam areal taman nasional.

Guna memaksimalkan proses penilaian itu, pihak BTN Tambora secara khusus mengundang dua orang tenaga fasilitator dari Dirjen KSDAE, Kementerian LHK.

Penilaian itu melibatkan sejumlah stackholder dan komponen masyarakat yang berdomisili lingkar Tambora mulai unsur pemerintah desa, kecamatan, kabupaten hingga para pegiat wisata, kelompok binaan baik yang di wilayah Kabupaten Dompu maupun Kabupaten Bima.

Hadir pula, Kadis Budpar Dompu, Ir. Abdul Muis, MSi, Kadisbudpar Bima dan General Manager (GM) Geopark Tambora, Ir. Hadi Susanto.

Kepala BTN Tambora, Yunaidi, S.Si dalam sambutan singkatnya menyampaikan kegiatan penilaian efektivitas ini merupakan yang ke empat kali dilaksanakan, dengan sistem periode sekali dua tahun. “Alhamdulillah terus meningkat. Semoga tahun ini bisa terus naik lagi,” ungkapnya.

Kepada para pihak yang terlibat, Yunaidi berharap agar bisa memberikan penilaian yang maksimal dengan saran dan masukan. “Inilah yang kami kerjakan. Inilah hasilnya. Apa yang akan kami kerjakan kedepannya. Tentu saran dan masukan nya kami harapkan,” tuturnya.

Septian Wiguna, salah seorang fasilitator Dirjen KSDAE, memaparkan penilaian efektivitas ini bertujuan untuk mendiagnosa sejauhmana pengelolaan kawasan konservasi yang telah dilakukan taman nasional dalam hal ini BTN Tambora.

Keberadaan taman nasional menurut Septian merupakan sesuatu hal yang teramat penting dalam upaya konservasi kawasan hutan. Kondisi itu pula yang kini dilaksanakan BTN Tambora. “Start diangka 57 dan itu sangat baik yang dilakukan BTN Tambora,” katanya.

Dia menjelaskan, proses penilaian itu dilakukan dengan metode Management Effectiveness Tracking Tool (METT) tentu dengan membahas isu prioritas terhadap apa yang harus dilakukan kemudian ditindaklanjuti secara maksimal.

Suasana diskusi yang alot antara peserta dan fasilitator tampak berjalan cukup alot. Saran dan masukan terdengar cukup strategis dipaparkan oleh masing-masing peserta.

Dan hasil total penilaian METT 72. Nilai maksimal yang diperoleh 92 dan nilai efektivitas pengelolaan kawasan 78 persen. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]