Mengintip Desa Rababaka H-1 Pilkades

DOMPUBICARA-Desa Rababaka Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB adalah salah satu desa dari 33 desa yang mengikuti gelaran Pilkades serentak Senin 23 Oktober 2023. Desa yang memiliki pemilih yang hanya sekitar 1.000 ini diketahui memiliki tensi politik yang tinggi, malah tiga kepala desa sebelumnya harus berakhir di penjara karena tersangkut kasus pidana. Bagaimana suasananya menjelang Pilkades yang berlangsung senin besok, ini laporanya.

Desa Rababaka berada dibagian utara kantor Bupati Dompu, penduduknya hanya bermukim disepanjang jalan utama menuju desa itu, karena kondisinya dikelilingi gunung dan sungai yang membentang. Tidak banyak pertambahan penduduknya dari tahun ketahun. Meski letaknya sekitar 7 km dari pusat kota Dompu tapi rata-rata penduduknya berkasta ekonomi menengah kebawah, karena mata pencaharian utamanya berladang jagung dimusim hujan selepas itu mengeruk pasir dan kerikil untuk dijual.

Wartawan ini memasuki desa itu sekitar pukul 08.00 Wita dari arah selatan. Aroma politik langsung terasa begitu melewati satu dua rumah diujung kampung. Nampak sekali kelompok-kelompok lecil masyarakat berkumpul, ada dikolong rumah, diemperan, dipinggiran irigasi, dibarugak kelompok yang agak banyak berada diarumah dua orang calon yang akan bertarung yakni rumah calon nomor 1 M Said dan rumah calon nomor 2 Ikraman.

Dua calon ini adalah putra terbaik desa Rababaka dan dipercaya kelompoknya untuk bertarung mendapatkan dukungan masyarakat setempat.

Calon nomor 1 M Said adalah seorang ustad dan meski putra Rababaka tetapi lebih banyak berada dirantauan untuk mencari pengalaman. Sementara calon nomor urut 2 Ikraman adalah incumben antar waktu, belum genap dua tahun memimpin desa itu setelah terpilih menggantikan kades sebelumnya yang tersangkut kasus pidana.

Rupanya dalam kampanye akbar yang berlangsung 17 dan 18 Oktober 2023 lalu, profil kedua calon menjadi andalan jualan mereka. M Said misalnya mengemukakan sebagai petualang dan lebih banyak berada dirantauan keberbagai daerah dia berjanji akan mengadopsi berbagai keberhasilan daerah lain untuk dikembangkan sehingga desa Rababaka menjadi desa yang lebih maju. ”Insya Allah pengalaman-pengalaman didaerah maju akan diterapkan didesa ini,” ujar M Said.

Sementara Ikraman juga mengemukakan, kepemimpinanya yang belum genap dua tahun sudah bisa dirasakan oleh masyarakatnya. Menurutnya waktu memimpin dua tahun itu terlalu sedikit, karena itu kalau dipercaya kembali oleh masyarakat periode kedepan, maka dirinya akan memacu lebih cepat perkembangan desanya. ”Tak sampai dua tahun saya memimpin, tapi masyarakat sudah bisa menikmati hasil diberbagai sektor pembangunan,” paparnya.

Tinggal hitungan jam lonceng Pilkades akan segera ditabuh, siapa diantara kedua calon ini yang akan dipercaya oleh masyarakat tentu hasil pemungutan suara Senin 23 )ktober 2023 menjadi jawabanya. Sebagaimana isu didesa lain, isu tak sedap juga menerpa Pilkades Rababaka. Kencang sekali isu politik uang yang mewarnai masa-masa jelang pencoblosan.

Percakapan dilokasi TPS yang terletak dibendungan Rababaka juga tak lepas dari isu politik uang yang begitu deras dan mengguncang. Setiap kepala akan dibayar ratusan ribu persuara. Akan hal ini pihak kecamatan pun sudah mendengarnya. Kepala Pemerintahan Kecamatan Woja Dompu NTB, M. Amin S Sos yang melakukan pemantauan di TPS minggu 22 Oktober 2023 mengakui hal itu.

Namun sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan itu, Amin mengaku telah melakukan berbagai upaya kepada masyarakat agar tidak memberikan pilihan atas bayaran uang. Disejumlah pertemuan dan sosialisasi menurut Amin telah ditegaskan agar dengan Pilkades dapat melahirkan pemimpin yang berintegritas dan memiliki tanggung jawab moral untuk membawa desa kearah yang lebih maju.

”Jadi jangankan uangnya, lihatlah siapa yang dianggap mampu membawa desa ini menjadi lebih baik,” tandas Amin.

Kunjunganya ke tuhuh Desa yang menggelar Pilkades termasuk Desa Rababaka adalah untuk memastikan pelaksanaan Pilkades H-1 besok dapat berjalan aman, lancar dan sukses. Dalam peta daerah dari 33 desa yang menggelar Pilkades 7 desa yang ada di Kecamatan Woja termasuk berada dalam zona merah yang perlu diwaspadai kerawanan. ”Kita berharap Pilkades di Kecamatan Woja berjalan aman dan sukses,” tutupnya (Abdul Muis)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *