Tekan Perambahan Hutan, Karest Ampang Riwo Amankan Satu Unit Chainsaw

Sosial & Budaya834 Dilihat

 

DOMPU-Kerja keras BKPH Ampang Riwo mencegah ulah oknum perambahan hutan terus dilakukan.

Selain melakukan upaya persuasif melalui pendekatan dengan MOU ditingkat desa. Pihak BKPH Ampang Riwo juga secara intensif melaksanakan kegiatan patroli.

Meskipun dengan segala keterbatasan baik operasional dan personil. Patroli pengamanan kawasan hutan menjadi kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan oleh Polhut dan Pamhut BKPH Ampang Riwo.

Senin (23/10) siang kemarin. Tim patroli yang dipimpin langsung Kepala Resort Riwo, Taufan, S.Hut berhasil melakukan upaya pencegahan tindakan perambahan hutan secara liar oleh oknum warga.

Dan Lokasi yang menjadi target operasi Senin siang kemarin yakni diwilayah hutan Riwo, RTK 43.

Kendati harus berjibaku dengan para oknum. Sikap tegas personil Polhut dan Pamhut dibawah komando Karest Riwo, membuat ciut nyali para pelaku pengrusakan hutan dan kabur meninggalkan lokasi.

Karena para oknum pelaku berhasil meloloskan diri. Petugas pun akhirnya harus puas dengan menyita dan mengamankan barang bukti satu unit gergaji mesin atau Chainsaw. “Tidak ada kompromi. Tetap kami tindak tegas,” tandas Taufan, S.Hut Kepala Resort Riwo, BKPH Ampang Riwo.

Barang bukti yang diamankan itu selanjutnya oleh petugas dibawah ke kantor BKPH Ampang Riwo.

Kegiatan patroli rutin tersebut menurut Kepala BKPH Ampang Riwo, Faruk, S.Hut. MM.Inov selain sebagai beban kerja juga menjadi tanggung jawab moral pihaknya dibalik nama besar rimbawan yang melekat erat dalam jiwa dan raga para pegawai kantor BKPH Ampang Riwo. “Pengamanan tidak akan pernah kendor. Tetap kami laksanakan Patroli,” katanya.

Tidak hanya patroli rutin. Pihaknya kata Faruk, sejak beberapa waktu lalu terus membangun kerjasama dan melakukan MoU dengan pemerintah desa yang tersebar di wilayah kerja BKPH Ampang Riwo.

MoU bertujuan sebagai pola pengamanan kolaborasi, antara petugas dengan masyarakat ditingkat gresrot melalui pemerintah desa.

Faruk mengakui kondisi kerusakan kawasan hutan diwilayah kerjanya memang tergolong berat. Namun demikian, pihaknya kata dia tidak lantas menyerah untuk tidak berbuat dalam upaya pencegahan.

Dengan luas kawasan hutan 14, 8 ribu hektar. Pihak BKPH Ampang Riwo menurut Faruk tetap berkomitmen melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengamanan secara intensif, meskipun nyawa menjadi taruhannya. “Kami tidak pernah akan menyerah dengan keadaan. Ini semua sebagai upaya maksimal yang kami lakukan dalam upaya menjaga kelestarian alam,” tutur Faruk. (DB02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *