Penilaian Efektivitas Kawasan Konservasi, TN Tambora Raih Nilai Fantastik Scor 82

 

DOMPU-Kinerja bagus terus diperlihatkan pihak kantor Balai Taman Nasional Tambora, NTB. Senin (29/4) kemarin, Kantor Balai Taman Nasional Tambora berhasil meraih nilai fantastis dengan scor 82.

Perolehan ini merupakan hasil penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi taman nasional atau metode Management Effectiveness Tracking Tool (METT), yang dilaksanakan secara rutin oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Pengelolaan Kawasan Konservasi (PKK), Ditjen KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kegiatan itu berlangsung di ruang rapat Kaldera lantai dua kantor Balai Taman Nasional Tambora, Jln. Syekh Muhammad No.5 Kabupaten Dompu, NTB.

Acara yang dibuka secara resmi oleh kepala Balai TN Tambora, Deny Rahadi, S.Hut dihadiri sejumlah pihak teknis terkait diantaranya Bappeda Litbang, Disbudpar, BKSDA, BMKG dan seluruh Camat lingkar gunung Tambora serta para Kepala Desa.

Tujuan penilaian efektivitas adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dilaksanakan, maupun upaya yang akan dilakukan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul dalam pengelolaan kawasan konservasi. “Sangat penting, ini akan menentukan keberlanjutan pengembangan Tambora sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia. Bapak ibu silahkan berikan penilain atas kinerja kami selama ini,” kata Deny Rahadi saat membuka acara tersebut.

Proses penilaian dipandu langsung oleh perwakilan tim Direktorat Pengelolaan Kawasan Konservasi, Septian Wiguna, S. Hut.

Seluruh peserta diberikan waktu dan kesempatan untuk memberikan jawaban serta komentar dari setiap pertanyaan yang muncul dari layar proyektor yang terpampang di depan.

Beragam komentar diutarakan para peserta. Mulai dari persoalan penanganan ancaman tipihut, karhutla, Sapras di setiap jalur pendakian hingga ijin usaha jasa paket wisata oleh guide dan porter di lingkar Tambora.

Secara umum, para peserta mengaku cukup terbantu dengan sejumlah program pemberdayaan yang dilaksanakan pihak Balai TN Tambora, terutama bagi warga desa yang ada di lingkar Tambora baik di SPTN I maupun SPTN II.

Para Camat dan Kades merasakan dampak yang luar biasa dengan hadirnya Balai Taman Nasional Tambora. Segala bentuk aktivitas yang selama ini cenderung mengancam keberlangsungan ekosistem di Tambora, saat ini sudah terminimalisir.

Untuk upaya pengembangan dan pengelolaan destinasi wisata di Tambora. Sejumlah kegiatan pemberdayaan kelompok pecinta alam, pemandu wisata guide dan porter juga mendapat perhatian TN Tambora dengan kegiatan peningkatan kapasitas. “Selama ini kita rasakan sudah cukup banyak berkontribusi. Kedepan semoga TN Tambora bisa lebih maksimal lagi,” tutur para Camat dan Kepala Desa.

Dari sekian banyak jawaban dan komentar yang disampaikan peserta yang hadir. Di kolom penilaian muncul nilai dengan angka rata-rata 2 dan 3.

Dengan total pertanyaan di kolom ancaman sebanyak 12 dan kolom penilaian 32. “Setelah diverifikasi hasil akhirnya scor 82,” ungkap Septian Wiguna.

Menurut dia, perolehan nilai dengan scor 82 itu sangat relevan dengan kondisi TN Tambora saat ini. “Jauh diatas scor tahun 2022 hanya 97. Ini pencapaian luar biasa tembus di angka 82,” tutur pria ramah berkacamata ini. (DB02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *