DOMPU-Momen deklarasi Pilkada damai di Kabupaten Dompu diwarnai ketegangan antar pasangan calon (Paslon, Red).
Insiden itu terjadi, berawal ketika kedua Paslon selesai melakukan penandatanganan deklarasi Pilkada damai, di halaman depan kantor KPU Kabupaten Dompu.
Senin (23/9) pagi tadi. KPU Dompu menggelar rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, yang juga dirangkai dengan penandatanganan deklarasi Pilkada damai.
Usai prosesi penandatanganan. Masing-masing pasangan calon saling berjabat tangan satu masa lain. Begitupun dengan unsur Forkopimda, dan pimpinan parpol pengusung serta sejumlah pihak lainnya.
Suasana tegang terlihat ketika calon bupati Abdul Kader Jaelani (AKJ) dan Syirajuddin Calon Wabup pasangan Calon Bupati Bambang Firdaus, terlibat saling lempar omongan.
Keduanya terdengar saling mengklaim diri, akan mampu memenangkan Pilkada. Karena mengaku sama-sama berpengalaman di dunia politik.
Syirajuddin mengklaim dirinya telah terbukti sebanyak lima kali memenangkan konstetasi politik. Tiga kali berhasil menjadi anggota DPRD Kabupaten Dompu secara berturut-turut. Satu kali menjabat anggota DPRD Provinsi NTB. Dan terakhir meloloskan putranya Marga Harun SH, sebagai anggota DPRD Provinsi NTB periode 2024-2029.
Mendengar itu, AKJ pun tidak mau kalah. Dan menyatakan tidak gentar. Bahkan sang petahana, kembali berkata itu urusan kecil.
AKJ juga menyampaikan dirinya cukup pengalaman, karena selain terbukti berhasil menjadi Bupati Dompu. Juga sebelumnya terlibat memenangkan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Dompu periode sebelumnya.
Melihat situasi tersebut, ketua KPU Dompu Arif Rahman SH, langsung sigap mengambil sikap melerai dan berusaha menenangkan keduanya.
Kedua kontestan Pilkada Dompu itu pun tampak ditenangkan oleh para timsesnya. Beruntung situasi tersebut tidak sampai berdampak luas. “Awalnya jabat tangan biasa. Ternyata saling klaim dan memicu ketegangan keduanya,” tutur Ketua KPU Dompu usai acara deklarasi.
Selanjutnya, Arif Rahman berharap agar semua pihak terutama masing-masing Paslon untuk tetap menjaga sikap dan berkomitmen dalam menciptakan Pilkada Dompu yang damai.
Sebelumnya pun terjadi ketegangan antara timses kedua Paslon. Insiden itu berawal saling sahut dengan yel-yel dan jargon yang di teriakan para pendukung.
Momen ini terlihat usai prosesi pengundian nomor urut Paslon. Dan terjadi di dalam arena tempat pengundian.
Berkat upaya pendekatan yang dilakukan para pihak. Akhirnya ketegangan bisa diredam. Bahkan Kapolres Dompu AKBP Julkarnain tampak turun tangan menangkan situasi. “Jangan ada keributan. Kita semua bersaudara, satu darah,” kata Kapolres melalui microfon. (DB02).