Dipermasalahkan Suket, AKJ ‘Ipi Lalo Ja’

DOMPU-Bakal Calon Bupati Dompu patahana, H Kadir Jaelani, kini sedang dipermasalahkan ijazahnya. Dia disoal karena ijazah SMA-nya menggunakan surat keterangan (Suket) yang diajukan sebagai salah satu syarat dalam pencalonan.

Suket yang sudah sampai dilapor keabsahan administrasinya ke KPUD serta pidana kepada Kepolisian Resort Dompu menjadi ramai dan viral di media sosial. Pro-kontra serta beragam tanggapan bermunculan dimedia sosial, calon patahana sendiri H Kader Jailani angkat bicara untuk menetralisir pro-kontra tersebut.

” Ipi lalo ja (keterlauan,red) kalau ini dipersoalkan,” ungkap Kadir Jaelani menanggapi dipersoalkanya surat keterangan ijazahnya yang terpaksa dipakai karena ijazah asli yang dikeluarkan SMA Tri Dharma Kosgoro Dompu hilang.

Dengan dipersoalkanya Suket tersebut menurut Kader Jailani yang kini menjadi Bupati Dompu sepertinya sangat meragukan dirinya pernah bersekolah dan menamatkan pendidikan dijenjang SMA. ”Ini yang saya bilang ipi lalo ja,” paparnya sekali lagi.

Padahal dengan ijazah itu sebelum hilang pernah dipakai untuk kepentingan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi ternama di Kota Malang Jawa Timur dan lulus walaupun tidak tamat. Saat kuliah itu juga dirinya pernah memakai ijazahnya melamar jadi calon anggota TNI dan gagal sampai pada tahap Pantohir. ”Ijazah itu pernah dipakai untuk kepentingan yang tak mungin bisa dipalsukan,” urainya.

Kegagalan demi kegagalan itulah yang membuatnya harus fokus menjalani usaha dan bisnis sehingga lupa atas keberadaan ijazah yang dipunyainya. Keenakan menjadi pengusaha membuatnya berpikir bahwa ijazahnya tidak begitu diperhatikan sebab tak mungkin lagi dipakai disektor formal yang membutuhkan tanda kelulusan sekolah. ”Nah ketika menajadi calon Bupati itulah saya harus membuat keterangan hilang,” bebernya.

H Kader Jailani mengaku siap diperhadapkan dengan siapapun atas keabsahanya bersekolah di SMA Tri Dharma Kosgoro Dompu tamatan tahun 1995, baik guru-guru, maupun teman sekolahnya saat itu. ”Bisa kok dicek ke guru-guru waktu itu, teman-teman sekolah juga masih banyak yang hidup dan banyak tersebar di Dompu ini,” jelasnya.

Salah satunya adalah yang kini menjadi ajudanya di pemerintahan, tapi dia menyarankan agar tak perlu tak perlu klarifikasi ke ajudan tersebut karena sudah pasti beranggapan berpihak kepadanya. Karena masih banyak yang baik berprofesi sebagai ASN, sopir, pedagang dan petani.

Sebagaimana diketahui Anggota Kelompok Pengawal Demokrasi melaporkan bakal calon Bupati Dompu Kader Jailanai kepada Kepolisian Resort Dompu atas penggunaan Suket sebagai pengganti ijazah. Selain melaporkan calon patahana tersebut juga ikut dilapor Kepala SMA Kosgoro masa bhakti tahun 2020 saat diterbitkan Suket dimaksud.

Menurut pelapor ada persyaratan yang tidak bisa dipenuhi oleh pemohon sebagaimana amanat Permendikbud nomor 8 Tahun 2014, diantaranya surat pertanggungjawaban mutlak dari pemohon. (DB01)