DOMPU-Musim kemarau yang panjang tahun ini sangat berdampak bagi sejumlah desa di Kabupaten Dompu.
Dari 81 desa, terdapat 25 desa yang mengalami krisis air bersih. Salah satunya, Desa Tembalae, Kecamatan Pajo.
Warga Tembalae saat ini sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Sejumlah sumber air berupa sumur galian kondisinya kering kerontang. Untuk memenuhi kebutuhan memasak dan MCK, warga terpaksa membeli atau mendatangi sumber air dari desa tetangga.
Kondisi tersebut memantik sikap Pejabat Sementara (PJs) Bupati Dompu, Baiq Nelly Yuniarti, MAP, MSi.
Senin (28/10) pagi tadi, PJs Bupati langsung memimpin kegiatan distribusi air bersih di Desa Tembalae. Kegiatan yang dikoordinir Kalak BPBD, Tajuddin HIR, dihadiri sejumlah warga.
Kegiatan itu berkoordinasi dengan Pemdes Tembalae dan Camat Pajo, Kapolsek Pajo dan Danramil Pajo.
Warga penuh antusias datang ke lokasi dengan membawa jeriken dan ember. Dengan penuh ramah dan sabar petugas BPBD mendistribusikan air. “Semoga kondisi ini tidak terus berlarut-larut,” tutur PJs Bupati saat menyampaikan sambutan singkatnya.
Kepada masyarakat di desa lainnya yang belum mendapatkan pasokan bantuan air bersih, PJs Bupati meminta untuk bersabar sembari menunggu distribusi yang dilakukan BPBD.
Dalam laporan yang disampaikan Kalak BPBD. Kekeringan melanda semua kecamatan. Dari 8 kecamatan terdapat 5 desa yang alami krisis air bersih.
Dari data itu ada sebanyak 1.730 KK dengan 16.831 jiwa yang tercatat mengalami krisis air bersih. “Ini kemarau panjang. Debit air kurang karena banyak sumber air yang kering,” kata Tajuddin HIR.
Sejak Agustus lalu, BPBD telah melakukan pendistribusian air bersih ke masing-masing wilayah yang terdampak kekeringan.
Saat ini, ada sebanyak 20 tandon air bantuan dari BNPB pusat dan anggaran senilai 200 juta yang merupakan dana siap pakai. “Ini semua bantuan untuk penanganan kekeringan dan karhutla,” pungkas Tajuddin. (DB02).