DOMPU-Produksi komoditas jagung pada musim tanam tahun ini diprediksi bakal merosot.
Pasalnya, banyak petani di sejumlah wilayah di Kabupaten Dompu terpaksa tidak bisa menanam jagung. Kondisi ini dipicu keterbatasan modal untuk membeli kebutuhan bibit, obat-obatan dan biaya buruh tani.
Pengamatan langsung media ini di beberapa wilayah. Terlihat banyak lahan dan ladang milik petani yang tidak digarap. “Tidak ada cair dana KUR. Petani tidak punya modal. Tahun ini banyak tidak tanam,” ungkap Ismail, Sudirman dan petani lainnya di Desa Riwo, Kecamatan Woja.
Karena tidak punya modal untuk biaya tanam. Para petani mengaku hanya bisa pasrah. Lahan mereka pun terpaksa dibiarkan nganggur begitu saja. “Tanam jagung butuh modal banyak. Biasanya KUR setiap tahun, tapi sekarang sudah hilang tidak ada lKecamatanagi,” kata Opik salah seorang petani di Kilo.
Para petani berharap pemerintah segera memperhatikan kondisi ini. Sebab di musim hujan seperti ini, hanya lahan jagung yang menjadi andalan petani untuk memperbaiki ekonomi. “Kami hanya bisa tanam harapan, semoga ada solusi pemerintah. Jangan sampai petani panen kecewa nantinya,” tutur Opik.
Persoalan banyak petani yang tidak bisa tanam jagung di tahun ini, rupanya sudah diketahui pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Dompu. “Kita tahu. Terkait KUR itu pihak Bank masih lakukan rasionalisasi karena macet memang. Jadi kita belum bisa ambil tindakan,” kata Kadistanbun Dompu, Syahrul Ramadhan, SP, saat dikonfirmasi media ini, Selasa (10/12) siang di kantornya.
Sampai dengan saat ini, pihak Distanbun kata Syahrul Ramadhan belum bisa memastikan total luas lahan dan jumlah petani yang tidak menanam jagung. “Nanti ada laporan resminya. Karena belum puncak menanam,” pungkas Ori Rao sapaan akrab Kadistanbun Dompu. (DB02)