oleh

Demo Honorer, Sejumlah Wajah Bengis Datangi BKD

Sejumlah tenaga honorer daerah kamis siang (5/4) tiba-tiba berdemo didua tempat, dikantor DPRD dan kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Di DPRD mereka menuntut agar wakil rakyat dapat memperhatikan nasib mereka yang dinyatakan tidak lulus oleh Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN), usai beraksi disana mereka melanjutkan aksinya di kantor BKD.

Kehadiran sejumlah tenaga honorer langsung disambut oleh kepala BKD Muh Syai’un SH dihalaman kantor dimaksud. Massa yang datang rata-rata berwajah bengis dan tersimpan dendam karena tidak lulus, bahkan ada diantaranya telah membekali diri dengan benda tajam seperti potongan kayu yang telah pasang paku disekelilingnya (lihat foto).

Begitu sampai dikantor BKD mereka langsung ingin membuat keributan dan mengancam akan membakar kantor dimaksud, Hendro salah seorang diantaranya menegaskan proses kelulusan tenaga honorer yang telah diumumkan lewat internet sarat dengan nuansa permainan uang, karena buktinya sebahagian besar yang dinyatakan lulus adalah mereka yang sebenarnya belum layak. ”Kita punya SK Bupati tahun 2005, kenapa tidak lulus juga,” teriak Hendra, Sukardin, Bram, Niko dan beberapa yang lainya dihadapan Kepala BKD.

Malah Hendro menantang kepala BKD kalau mau bermain uang berapa banyak uang yang harus disiapkan untuk menyogok. Kinerja pemerintah kata dia sangat mengecewakan karena jangan disalahkan kalau ada yang ribut terkait dengan masalah tersebut.

Malah Hendro yang berhonor pada dinas perhubungan ini sibuk menelpon sejumlah rekanya yang lain untuk datang ramai-ramai kekantor tersebut, sebab pemerintah saat ini sudah tak bisa lagi diajak untuk bicara baik-baik. ”Kalian semua datang, kita ribut disini,” teriak Hendro yang menelpon sejumlah rekanya dibeberapa desa.

Honorer yang rata-rata mantan preman rekrutmen masa Bupati Ompu Beko menegaskan mereka direkrut untuk menjadi orang baik dan mendapat pekerjaan. Tetapi kalau diperlakukan tidak adil maka sepantasnya untuk kembali ke jalanan. ”Kalau diperlakukan tidak adil begini, lebih baik kembali menjadi preman lagi,” tandas Sukardin.

Massapun membeberkan sejumlah nama yang dianggap tidak layak lulus dilihat dari masa kerja serta rekam jejaknya. ”Soal pengabdian kami sama-sama tahu, kenapa yang belum layak diluluskan,” sesalnya mereka.

Terhadap hal itu Kepala BKD Muh Syai”un menegaskan bahwa pengumuman kelulusan lewat internet belum final, karena ada persoalan dan keberatan maka setelah pengumuman itu resmi diterima pihaknya akan terbuka dan mempelajari pengumuman dimaksud. ”Sesuai dengan data yang kalian miliki, setelah pengumuman resmi diterima mari kita periksa sama-sama,” tandas Syai”un.

Syai’un juga menegaskan pihaknya sama sekali tidak melakukan hal-hal yang dlluar ketentuan, malah untuk membantu honorer pihaknya telah memperjuangnkan sebanyak 429 orang ke BAKN untuk diproses, tetapi hasilnya hanya 173 orang yang diumumkan lewat internet lulus. ”Sisanya saya belum tahun,” tuturnya.

{gallery}demo_bkd{/gallery}

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]