oleh

Dua Anggota Pansus Honorer Dompu Mundur

DOMPU—Dua dari 17 anggota Pansus honorer DPRD Dompu mundur dan menyatakan diri keluar dari Pansus, mereka tidak perlu lagi melanjutkan tugas di pansus karena arah kinerjanya semakin tidak jelas. Dua anggota Pansus itu adalah Kaharuddin Ase dari fraksi PAN dan Abdul Fakkah ketua fraksi Golkar Dompu.

Pernyataan dua anggota Pansus itu disampaikan langsung saat rapat Pansus yang dipimpin oleh ketua Pansus Sirajuddin senin kemarin. Awalnya Kaharuddin Ase, dia tidak ingin bergabung di Pansus karena dinilainya kinerja sangat diragukan obyektifitasnya karena ada beberapa oknum yang ikut bermain didalamnya. ‘’Saya tidak ingin terjebak didalamnya, mulai hari ni saya mundur dari Pansus,’’ tandas Kaharuddin.

Sebelumnya Kaharuddin menengarai dalam kasus honorer Dompu terdapat sejumlah oknum baik yang dieksekutif maupun legislative yang ikut terlibat. Bahkan Kaharuddin meminta siapapun yang terlibat didalamnya hendaknya secara jujur menyampaikan sehingga akan dicarikan jalan keluarnya. ‘’Siapa yang bermain pasti nanti terbongkar,’’ tandas Kaharuddin.

Langkah Kaharuddin yang meninggalkan ruang rapat kemudian diikuti oleh Abdul Fakkah, politisi Golkar ini juga menyatakan tidak ingin bertahan di Pansus karena terdapat ketidak jujuran didalamnya. Awalnya ada pengakuan pimpinan Pansus Sirajuddin SH dan H Didi Wahyuddin yang menggunakan masing-masing uang Rp 10 juta saat datang ke BKN Jakarta untuk mengurus dan memperjuangkan nasibnya honorer, uang itu diakui bersumber dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Dompu.

Atas pengakuan itu Abdul Fakkah langsung melakukan konfirmasi kepada kepala BKD H Muh Syai’un SH yang datang kerapat Pansus atas undangan. Syai’un yang ditanya perihal keuangan dimaksud menolak dengan keras pernah menyerahkan uang kepada dua pimpinan Pansus dimaksud dan menyatakan tidak tahu menahu.

Terhadap kenyataan itu Fakkah menduga ada yang tidak beres dalam Pansus dan menyatakan diri mundur dalam lembaga bentukan DPRD tersebut. Anggota DPRD lain Ilham Yahyu sangat menyayangkan sikap dua rekanya dipansus yang mundur padahal saat ini Pansus tengah intens untuk menelusuri dugaan penyimpangan yang terjadi.

Konsekwensi dari sebuah pansus yang telah terbentuk kata Ilham adalah pertaruhan bagi eksistensi lembaga, karena itu setiap anggota yang telah tergabung dalam pansus hendaknya dapat menyelesaikan tugasnya hingga tuntas. ‘’Apa argumentasi kita kalau Pansus dihentikan,’’ teriaknya.

Mestinya kata Ilham suka dan duka dalam pansus hendaknya bisa ditanggung bersama dalam rangka mempertahankan eksistensi lembaga, malah Ilham mengajak kalau ada persoalan yang tengah terjadi diinternal hendaknya diselesaikan secara baik dan menyeluruh. Kepada pimpinan Pansus dia berharap agar kinerja pansus tetap dapat dilanjutkan sehingga bisa memberikan rekomendasi atas temuan yang ada. (db-01)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]