oleh

Firli, Kapolda NTB Ternyata Mahir Menjaga Buah Duren

DOMPU-Kapolda NTB, Brigjen Pol.Drs Firli,M.Si ternyata memiliki masa lalu yang kurang beruntung. Dia hanya dibesarkan oleh ibunya bersama empat saudaranya yang lain setelah ditinggal mati oleh bapaknya.

”Waktu itu saya baru berumur tiga tahun,” cerita Firli Jum’at 02/2/2018 di Desa Nowa Kecamatan Woja Dompu saat berkumpul dengan ratusan anak yang berkumpul dirumah duka keluarga pembunuhan dua remaja dikandang ayam beberapa waktu lalu.

Melihat balita dan anak-anak usia SD, Firli langsung terkenang dengan masa lalunya yang penuh kepahitan. Dia ingin anak-anak bisa bangkit menjadi pribadi-pribadi yang kuat, pribadi yang mampu berkompetisi diera moderen, globalisasi serta milenium ini.

https://www.dompubicara.com/2018/03/kapolda-ntb-jangan-ada-lagi-tindakan-kekerasan-pada-orang-lain/

Lahir di Prabumulih, Sumatera Selatan tahun 1963, Firli kecil menjalani kehidupanya dengan penuh kepahitan. Untuk mempertahankan hidup selalu bekerja disawah, mencari cabe dihutan dan dijual kepasar. ”Karena harus diyakini bahwa masa depan kehidupan ini tidak tertukar saat dilahirkan,” jelasnya penuh semangat.

Apalagi saat musim duren datang, dia harus selalu berada dihutan untuk menjaga duren-durenya. Agar bisa tidur dan terhindar dari hujan dibuatkan rumah diatas pohon dari situlah mereka dengan awas,cermat menjaga duren-durenya.

Saking terlatihnya menjaga duren, jumlah duren yang jatuh dimalam haripun bisa dihitung dengan baik. Tidak itu saja Firli dapat mengetahui duren yang jatuh dari pohon yang mana setelah didengar dan diteliti jenis suaranya saat menyentuh dahan serta saat menyentuh tanah. Saat dikumpulkan pagi perhitungan tadi malam tidak pernah meleset, kecuali lebih,” ungkapnya.

Kelebihan perhitungan kata Firli bukan disebabkan kurang telitinya dalam berhitung. Melainkan saat duren jatuh mereka sudah tertidur.

Karena itu, merasa masa-masa kecilnya dilalui dengan kepahitan Firli sangat rindu dengan anak-anak ingin selalu bermain dengan mereka. Diberbagai kesempatan memang sang Jendral ini selalu menempatkan diri untuk bersama dengan anak-anak.

Sebab anak-anak menurut Firli harus terus diberi semangat dalam menggapai masa depan yang lebih baik. ”Tidak ada yang bisa menentukan masa depan seseorang, kecuali diri sendiri,” pungkasnya. (DB01)

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]