oleh

Fenomena Tawuran Antar Pelajar

           Oleh : Jumratul Khatimah

Akhir-akhir ini sedang banyak diperbincangkan mengenai tawuran antar pelajar. Hal tersebut bukan sebuah masalah sepele bagi Dinas Pendidikan yang selalu merasa gerah terhadap para pelajar. Tawuran antar pelajar bukan hanya sekedar di satu kota saja melainkan hampir di seluruh kota yang ada di Indonesia.

Tawuran antar pelajar biasanya di landasi dari hal-hal sepele, seperti saling ejek nama orang tua, tidak pintar dalam pelajaran, dan memang ada pula pelajar yang senang bikin ulah di sekolah. Pelajar zaman sekarang pasti mempunyai geng atau circle nya masing-masing. Jika salah satu dari mereka ada masalah pasti yang lainnya akan ikut terlibat.

Pihak sekolah juga sudah melakukan banyak cara untuk mencegah hal ini, seperti memberikan sanksi, tetapi hal tersebut tidak mempan bagi para pelajar sekarang. Mereka selalu beranggapan bahwa itu hanya untuk menakut-nakuti saja. Yang lebih fatalnya lagi, para pelajar tidak hanya tawuran dalam lingkup sekolah, tetapi ditempat umum seperti dijalan yang pastinya akan merusak kenyamanan para pengendara yang lewat.

Dalam tawuran pelajar tidak tanggung-tanggung menggunakan senjata tajam seperti pisau, belati, gir, dll. Pemerintah sudah memberikan banyak instruksi kepada para polisi jika ada pelajaran yang tawuran segera di tangkap dan ditahan, hal ini dilakukan untuk membuat efek jera terhadap mereka. Dinas Pendidikan juga sudah mengeluarkan himbauan kepada sekolah yang pelajar nya yang terlibat tawuran Akreditasi Sekolah mereka tidak di akui oleh pemerintah.

Padalah jika dilihat dengan teliti, bukan sekolah nya yang tidak becus dalam mengurus para pelajar. Tetapi memang dasar dari sifat mereka yang susah diubah. Anak muda itu sebagai tonggak pemimpin penerus generasi di bangsa ini. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki semua masalah ini kita sama-sama sadar diri, saling menjaga dan merangkul seperti keluarga. (*)

         Penulis adalah mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Semester 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Islam,  Universitas Islam Negeri Mataram.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]