oleh

Anggota DPR-RI Lihat Langsung UN Di Dompu

DOMPU-Anggota DPR-RI DR H Abdurrahman Abdullah datang melihat langsung pelaksanaan ujian nasional (UN) disejumlah sekolah di Kabupaten Dompu. Kehadiran politisi Senayan dari Partai Demokrat itu untuk mengetahui persis keadaan sesungguhnya terkait dengan pelaksanaan ujian Nasional yang dinilai amburadul karena pengiriman soal yang terlambat.

Sekolah yang didatangi oleh oleh anggota komisi VI itu seperti  SMK Negeri I Dompu dan SMA Negeri I Woja Dompu. Kunjungan tiba-tiba Abdurrahman dikedua sekolah yang bersangkutan sempat mengagetkan seluruh civitas yang ada.

“Kondisi aman pak, pelaksanaan ujian di sekolah ini lancar, meskipun beberapa kendala sempat ada seperti masalah soal, tapi masih bisa diatasi”, ujar Drs Abdul Latif, Kepala Sekolah SMKN 1 ketika Abdurrahman menanyatakan berbagai kendala yang dihadapi sekolah tersebut.

Dalam obrolannya dengan para guru dan staf di SMKN 1, Abdurrahman menyatakan bahwa kunjungannya bukan dalam rangka kampanye atau kepentingan politik apapun, tetapi menunaikan tugasnya sebagai wakil rakyat yang memiliki tugas pengawasan atas pelaksanaan program pemerintah yang salah satunya adalah ujian nasional.

“Ujian nasional ini merupakan program pemerintah yang harus didukung dan diawasi oleh semua pihak. Karena terkait dengan kepentingan para siswa nasional. Jika ada kendala apa kendalanya, nanti disuarakan ke pusat agar diperhatikan”, ujar politisi Demokrat tersebut.

Selain meninjau pelaksanaan ujian nasional, Abdurrahman juga menyempatkan meninjau berbagai fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Di SMAN 1 Woja, kepala sekolah mengeluhkan mengenai lapangan upacara yang seringkali kebanjiran jika hujan turun. Selain itu, ada beberapa lokal sekolah yang atapnya sudah roboh. Ia mengharapkan perbaikan atas sarana dan prasarana yang terkait dengan hal tersebut.

Seperti banyak diberitakan, ujian nasional tahun ini menuai banyak kritik dari berbagai kalangan terkait masalah penundaan waktu ujian di 11 Provinsi. Hal ini terkait masalah kelambatan pendistribusian soal. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengaku bertanggung jawab atas masalah ini dan berjanji untuk ujian nasional SMP masalah serupa tidak terjadi






 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]