DOMPU-Munculnya persoalan tidak tersedianya air bersih pada bangunan toilet dikomplek GOR Dompu, memicu reaksi pengurus KONI Kabupaten Dompu.
Selaku pihak yang menerima manfaat dari kegiatan proyek pembangunan sarana toilet. KONI Dompu mulai angkat bicara dan ikut memberikan komentar terhadap sikap Dinas Dikpora sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan proyek senilai Rp 149 juta itu.
Drs H. Arifuddin HAG, ketua harian KONI mengaku diawal proses penentuan lokasi penempatan bangunan toilet, pihaknya mewakili KONI saat itu diajak serta oleh perwakilan Dinas Dikpora dan para pelaksana proyek. “Karena tidak tersedia air. Saat itu saya sarankan baiknya proyek dipending dulu. Tapi jawabannya air menyusul,” katanya kepada media ini, Jumat (20/10) siang tadi.
Faktanya sampai dengan rampungnya proyek tersebut, sarana air bersih yang seharusnya ada malah tidak tersedia sama sekali. “Prinsipnya KONI berterima kasih atas fasilitas itu. Tapi percuma juga bangunan megah air tidak tersedia. Nanti bangunannya akan terbengkalai,” ujar atlet Kempo dengan sabuk hitam itu.
Karena proyek bangunan toilet itu sudah terlanjur tersedia. Dan untuk menghindari polemik, Arifuddin menyarankan Dinas Dikpora segera mengambil sikap antisipatif dengan menyiapkan fasilitas tandon air. “Karena sudah terjadi ya mau tidak mau pemilik proyek (Dinas Dikpora, Red) harus sediakan tandon air sementara,” katanya.
Dengan sikap antisipatif tersebut, teknisnya kata Arifuddin tandon akan diisikan air bersih yang didistribusi mobil tangki sesuai tingkat kebutuhan. “Ini cukup sederhana. Sementara waktu bangun tower mini tempatkan tandon air,” ujarnya.
Menanggapi usul saran wakil ketua KONI. Kepala Dinas Dikpora Dompu, Drs H. Rifaid, MPd saat dikonfirmasi menyampaikan terima kasih atas perhatian semua pihak.
Dinas Dikpora kata dia sangat menerima baik apa yang menjadi i usul saran tersebut. “Kita sudah pikirkan itu. Insya Allah akan kita upayakan,” janjinya. (DB02)
