DOMPU-Kerja keras Pemerintah Kabupaten Dompu menurunkan angka stunting setiap tahun membuahkan hasil.
Tahun 2023, Kabupaten Dompu secara signifikan berhasil menurunkan angka stunting 12,4 persen.
Sementara Survey Status Gizi di Indonesia (SSGI) tahun pada 2022 sebesar 34,5% dengan demikian terjadi penurunansebesar 22,1 persen. “Atas pencapaian ini, Dompu dinobatkan menjadi Kabupaten terprogresif penurunan angka stunting se-Propinsi NTB tahun 2023, ” ungkap Sekda Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan, SKM saat menjadi pemateri pada Rakor stunting, di Golden Palace Hotel, Kota Mataram, Rabu (29/5).
Rapat Koordinasi (Rakor) tersebut mengangkat tema akselerasi dan kolaborasi pencapaian program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Percepatan Penurunan Stunting Menuju NTB Maju Melaju.
Rakor menghadirkan tiga orang pemateri yakni Wakil Bupati Lombok Tengah H. M. Nursiah, Pj. Bupati Lombok Timur M. Juani Taofik dan Sekretaris Dompu. Ketiga daerah ini dinilai cukup berhasil menurunkan angka stunting setiap tahunnya.
Dalam materinya Sekda Dompu memaparkan, hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka pravelensi stunting Kabupaten Dompu terjadi penurunan yang sangat signifikan sebesar 12,4%.
Indikator keberhasilan tersebut menurut Sekda Dompu yakni adanya inovasi kerjasama dengan berbagai komponen di daerah, salah satunya membangun kemitraan dengan PT. Sumbawa Timur Mining (STM).
Bentuk kerjasama itu adalah dukungan bantuan bahan makanan berupa pembagian 45 ribu butir telur ayam untuk keluarga dengan resiko stunting.
Selain itu,dilakukan pelayanan stunting terintegrasi di delapan kecamatan, ada program OPD asuh anak stunting dan pendampingan balita stunting.
Dan satu program spektakuler yang dirasa cukup efektif dan efesien yakni Pana,a Ndiha atau kegiatan makan bersama. Inovasi yang mengangkat nilai kearifan lokal ini, terbukti cukup ampuh dalam upaya menurunkan angka kasus stunting di Bumi Nggahi Rawi Pahu. “Orang tua bersemangat membawa balitanya mengikuti kegiatan ini, karena balita biasanya menjadi lahap untuk makan bila dilaksanakan bersama-sama,” ujar Sekda Dompu.
Sebelumnya saat membuka acara Pj. Gubernur yang diwakilkan Kepala Bappeda Propinsi NTB Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si dalam laporannya, mengatakan dalam upaya penurunan angka stunting diperlukan penanganan multi pihak.
Adapun sebaran pravelensi stunting Propinsi NTB di data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) tahun 2023, Lombok Barat 12,38, Lombok Tengah 13,34, Lombok Timur 16,18, Sumbawa 8,47, Dompu 10,89, Bima 11,78, Sumbawa Barat 7,64, Lombok Utara, 18,03, Kota Mataram 14,76, Kota Bima 12,39 dan rata-rata keseluruhan Propinsi NTB diangka 13,49.
Rakor tersebut dihadiri pimpinan OPD KB Kab/Kota, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Kepala Bappeda Propinsi NTB, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Sekolah Lansia, Fakultas Pertanian Unram dan elemen penting lainnya. (DB02).