Alih Fungsi Lahan, Kopi Tambora Terancam Punah

 

DOMPU-Dibalik hingar bingar festival kopi yang dilaksanakan Pemkab Dompu beberapa waktu lalu ada persoalan krusial yang luput dari perhatian pemerintah.

Perkembangan komoditi jagung di wilayah Kabupaten Dompu terus meningkat. Seiring itu, alih fungsi lahan perkebunan kopi ke lahan jagung tidak bisa dihindari.

Akibatnya, kopi yang menjadi komoditi andalan masyarakat yang berdomisili di lereng gunung Tambora, khususnya di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu kini terancam.

Diperkirakan 100 hektar lahan kopi kini telah berubah fungsi menjadi kebun jagung. Kondisi ini terjadi di Desa Tambora, Kecamatan Pekat.

Alasan warga nekat menyulap kebun kopi menjadi lahan jagung itu karena harga jagung yang semakin tinggi. Selain itu, minim nya perhatian pemerintah terhadap petani kopi juga menjadi persoalan. “Sekarang banyak kebun kopi beralih fungsi ke lahan jagung. Ini mengancam kopi Tambora,” ungkap Arahman salah seorang petani di Dusun Pancasila.

Suherman sendiri mengaku masih bertahan dengan kebun kopi miliknya. Namun, cukup banyak warga di wilayah kini telah beralih ke tanaman jagung. “Lambat laun kopi Tambora pasti punah. Pemerintah harus cepat bersikap,” katanya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), Kabupaten Dompu, Syahrul Ramadhan SP saat dikonfirmasi mengaku telah mengetahui kondisi itu.

Pihaknya kata dia, telah melakukan peremajaan tanaman kopi sebanyak 300 hektar baik jenis Robusta maupun Arabika. “Memang harus ada perhatian khusus. Kami tetap berikan perlindungan. Kami juga butuh kerjasama pemerintah desa dan kecamatan,” paparnya.

Distanbun saat ini akan melakukan registrasi lahan kebun kopi yang telah beralih fungsi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam upaya penanganan dibalik persoalan yang terjadi.

Perihal regulasi untuk meminimalisir terjadinya alih fungsi lahan. Menurut Syahrul Ramadhan itu juga harus menjadi perhatian pemerintah desa melalui Peraturan Desa (Perdes). “Sesuai arahan langsung bapak presiden kita optimalkan lahan sesuai komoditasnya,” pungkasnya. (DB02).