DOMPU-Memasuki hari kedua, M Tabyan, bocah 12 tahun korban tenggelam, belum berhasil ditemukan.
Tim gabungan Basarnas, TNI, Polri dan BPBD sejak Jumat (31/1) hingga sore hari masih terus melakukan upaya pencarian.
Proses pencarian korban dilakukan dengan menyisir aliran sungai, mulai dari titik awal hilangnya korban di wilayah Kelurahan Simpasai hingga ke muara sungai di Desa Mbawi, Kecamatan Dompu.
Selain dibantu sejumlah warga. Tim gabungan juga menggunakan alat deteksi korban tenggelam (Aqua Eye, Red). Alat ini bekerja mendeteksi suhu tubuh manusia di dalam air dengan bantuan sinar ultrasonik.
Alat ini merupakan senjata andalan bagi tim SAR dalam operasi pencarian korban tenggelam.
Namun hingga pukul 71.00 Wita, upaya pencarian tidak juga membuahkan hasil. Tiga unit perahu milik Basarnas, BPBD dan Brimob yang diterjunkan menyisir sungai akhirnya diangkat ke permukaan tepat di muara so Ama Maka dan muara Desa Mbawi. “Alat belum berhasil mendeteksi korban. Pencarian hari ini dihentikan. Kita lanjutkan besok lagi,” ungkap Korlap Basarnas Bima, Qurais, di lokasi pencarian.
Kendala yang dihadapi tim selama proses pencarian hari kedua, menurut Qurais yakni debit air yang masih tinggi dan berarus. “Semoga pencarian besok membuahkan hasil,” katanya.
Pihak BPBD Kabupaten Dompu di lokasi pencarian tampak cukup aktif. PLT Kalak BPBD, Yani Hartono terlihat turun langsung ke TKP memimpin anggotanya. “Masih ada sisa waktu. Idealnya 6 hari proses pencarian oleh tim. Kita berharap korban bisa segera ditemukan,” tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Dompu, Wan Muntajun.
Selain tim gabungan yang secara teknis melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai. Sejumlah relawan dari kelompok masyarakat dan keluarga korban juga tampak sukarela membantu pencarian.
Puluhan orang personil ORARI dibawah komando langsung ketua ORLOK Kabupaten, Abdul Hanas (YC9HN), juga terlihat antusias memberikan dukungan komunikasi terhadap proses pencarian korban. (DB02).