DOMPU-Buntut persoalan terbengkalainya Pendopo bupati, kini menuai reaksi pimpinan DPRD Kabupaten Dompu.
Wakil ketua 1 DPRD Kabupaten Dompu, Kurnia Ramadhan angkat bicara terkait joroknya kondisi di kompleks pendopo Bupati Dompu saat ini.
Politisi partai Gerindra itu bahkan menilai kondisi yang terjadi saat ini parah dari yang seharusnya. “Parah,” kata Kurnia Ramadhan saat dikonfirmasi media ini, Sabtu (21/2).
Penuturan Kurnia Ramadhan, jauh hari sebelum pelantikan bupati dan wakil bupati, pihaknya sudah mengingatkan Bagian Umum untuk melakukan persiapan dan pembenahan pendopo. Supaya selesai pelantikan bisa langsung ditempati. “Tapi kelihatannya masih di bawah bayang-bayang AKJ (Mantan Bupati, Red),” katanya.
Dibalik polemik kotornya lingkungan pendopo Bupati Dompu. Menurut Kurnia Ramadhan itu terjadi lantaran pihak Bagian Umum selama ini tidak mampu membangun komunikasi yang baik dengan bupati sebelumnya sebagai penghuni pendopo. “Buktinya tidak ada peduli urus pendopo,” tandasnya.
Tidak hanya itu. Kurnia Ramadhan juga mempertanyakan sikap pihak di Bagian Umum yang berbondong-bondong ke Jakarta untuk hadiri pelantikan bupati. Dan meninggalkan tugas urus pendopo. ” Padahal tidak ada yang perintah,” ujarnya.
Sorotan tajam perihal kotornya pendopo Bupati Dompu juga mencuat di media sosial. Sejumlah netizen ikut mengkritik dan berkomentar di beranda Facebook. “Kebanyakan keluyuran luar daerah. Rumdis bupati tidak terurus, kotor dan berantakan,” tulis salah seorang warga melalui status Facebook nya dengan nama akun Fitrah Mulyadi.
Sementara Kabag Umum Setda Dompu Irfan ST, yang dikonfirmasi Sabtu (22/2) sore melalui WhatsApp tidak direspon.
Seperti yang dirilis media ini edisi sebelumnya. Kabag Umum mengaku pendopo Bupati belum siap ditempati karena harus dilakukan pembenahan terlebih dahulu. (DB02).