oleh

Dompu Dalam Pergolakan Politik (1)

CATATAN H ABDUL MUIS, WARTAWAN TEMPO DULU

Setiap daerah pasti memiliki sejarah, begitu juga dengan Kabupaten Dompu NTB. Dalam peradabanya memiliki sejarah yang panjang, senyum dan air mata mewarnai perjalanan panjang daerah ini, tidak bisa dinafikan sebagai daerah yang terus berkembang selalu dihadapkan dengan intrik-intrik politik untuk menancapkan kekuatan dan kekuasaan.

Politik kekuasaan akan ditulis mulai pada masa pemerintahan Bupati Dompu Drs H Hidayat,iniĀ  dilakukan karena pada massa itu sudah mulai terekam dengan baik berbagai proses politik yang terjadi terutama melalui media massa.

Bupati Hidayat Ali menerima tampuk pemerintahan dari Bupati Drs H Umar Yusuf, masa peralihan kedua pemimpin putra daerah ini berada pada fase orde baru yang kita kenal dengan kecendrunganya yang otoriter dan suka memaksakan kehendak.

Pada proses peralihan kedua pemimpin daerah ini, tiba-tiba saja nama Kabupaten Dompu yang dalam peta nasional saja tidak tercantum menjadi terkenal dan kesohor seantera nusantara.

itu terjadi lantaran adanya keberanian sejumlah politisi setempat yang melawan tirani dan rezim yang berkuasa yang dibuktikan dengan hasil pemungutan suara pemimilIhan Bupati yang memenangkan Drs Hidayat Ali melawan Incumben Drs H Umar Yusuf.

Pemilihan Bupati saat itu dilakukan melalui perwakilan di DPRD, sementara diperlemen hanya ada dua fraksi yang berkuasa, yakni fraksi Golkar (mayoritas) dan fraksi ABRI.

Petunjuk dari atas sudah jelas bahwa seluruh fraksi harus memenangkan Incumbent. Fase orde baru pemilihan hanyalah formalitas yang tidak perlu ditunggu karena pemenangnya sudah ditentukan.

Tetapi itulah Dompu, moment itu menjadi cacatan penting bagi perjalanan sejarah daerah dan bangsa, perhitungan suara menyatakan lain, Hidayat Ali yang sebelumnya hanya dijadikan pendamping ternyata unggul atas suara yang diperoleh.

Atas kondisi itu semua menjadi terhenyak partai golkar merasa dipermalukan, lebih-lebih fraksi ABRI. Ketua Fraksi Golkar DPRD Dompu H Mahmud Yasin (almarhum) melaporkan ulah sejumlah anak buahnya yang membelot kepada induk organisasinya.

Pembelotan yang sistimatis itu dipimpin oleh almarhum Iskandar HAR, putra dari mantan Bupati pertama itu berhasil membelokan arah dukungan kepada Drs Hidayat Ali.

Dandim Dompu juga marah besar terhadap anggotanya yang dititip ke Perlemen yang tak berhasiil mengendus aksi pembelotan yang menyebabkan figur yang dijagokan menjadi kalah.

Imbasnya tiga anggota fraksi ABRI diintrogasi dimarkas Kodim 1614 Dompu, tidak itu saja seluruh anggota fraksi Golkarpun diintrogasi pihak Kodim.

Aksi pembelotan fraksi golkar tahun 1994 itu menjadi bahasan nasional, belasan anggota fraksi golkar dipecat dari induk organisasinya, dan sejumlah anggota DPRD di lakukan Pergantian Antar Waktu (PAW).

Drs Hidayat ALi yang sudah terlanjur unggul dalam perolehan suarapun dilantik oleh Gubernur NTB H Warsito atas nama Presiden RI. (bersambung).**

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]