oleh

Ketua PDIP Minta Diselesaikan Secara Internal, Ketua DPRD Minta Disumpah Pocong

 KISRUH BUPATI DOMPU DAN OMPU BEKO

 

DOMPU—Kisruh antara Bupati Dompu Drs H Bambang M Yasin dengan mantan Bupati Dompu Drs H Abubakar Ahmad atau yang lebih dikenal dengan Ompu Beko diminta dapat diselesaikan secara internal. Itu penting karena apa yang kini dihadapi merupakan hasil kebersamaan yang pernah ada saat berjuang memenangkan Pemilukada Dompu. ‘’Saya kira persoalan ini cukup diselesaikan secara internal, tidak perlu lapor melapor,’’ ujar Ketua umum PDIP Dompu Imansyah Soebari SE di Dompu kemarin.

Menurut Soebari yang ikut menjadi tim sukses karena PDIP adalah salah satu partai pengusung pasangan Bupati terpilih H Bambang dan H Syamsuddin, yang harus segera dilakukan oleh pasangan itu adalah mengobati hati tim sukses karena telah berhasil mengantarkan pasangan itu kejabatan tertinggi di Kabupaten Dompu yang ditinggalkan begitu saja.

Menyimak pemberitaan Lombok Post sebelumnya Soebari mencap tiga orang Ompu Beko, H Bambang dan H Syamsuddin adalah sipelit dan sikikir, karena apa yang dipersoalkan kini hanya karena uang sebesar Rp 250 juta yang diyakini Soebari ketiganya pasti memilikinya. ‘’Tukang parkir benhur saja punya uang, apalagi tukang parkir proyek,’’ sindirnya.

Dia minta terutama kepada kedua pejabat Bupati Drs H Bambang M Yasin dan Wakil Bupati Ir H Syamsuddin MM dapat menyelesaikan masalah tersebut secara arif dan bijaksana, tidak berusaha mencari pembenaran masing-masing, kedudukan kwitansi yang ditanda tangani adalah fakta maka kedua figur itu berkewajiban untuk menyelesaikanya.

Sementara itu secara terpisah ketua DPRD Dompu Rafiuddin H Anas SE mengaku heran atas munculnya kasus tersebut, padahal lingkaran yang berseteru adalah mereka yang pernah bersama berjuang dalam pemilukada 2010 lalu. Dari argumentasi yang disampaikan masing-masing pihak sepertinya ingin mencari pembenaran sendiri-sendiri atas persoalan tersebut.

Malah Rafiuddin yang juga ketua Partai PKNU Dompu ini mengajukan usulan yang nyeleneh agar ketiganya berani disumpah pocong atas peristiwa pinjaman yang pernah terjadi ditahun 2010 lalu. ‘’Karena masing-masing bertahan, berani tidak mereka disumpah pocong,’’ tantangnya.

Sebagai pimpinan DPRD kata Rafiuddin pihaknya merasa prihatin atas munculnya persoalan tersebut, karena bagaimanapun juga dapat berpengaruh kepada kehidupan bermasyarakat. Karenanya sependapat dengan Soebari secepatnya dapat diselesaikan secara arif dan bijaksana.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]