oleh

Melongok Negeri Berstatus ‘Siaga Satu’

DOMPU–Pulau Sumbawa NTB telah ditetapkan Kepolisian RI sebagai daerah berstatus Siaga Satu, itu artinya ada kejadian yang genting yang tengah terjadi diwilayah itu. Penetapan siaga satu diberlakukan pasca tertembaknya lima orang yang diduga sebagai jaringan teroris Poso hingga tewas. Dua daerah Kabupaten Dompu dan Bima menjadi titik sentral ditetapkan status tersebut, karena didaerah itulah lima orang tewas tertembak oleh pasukan berjuluk burung hantu Densus 88.

Banyak yang membayangkan kalau sebuah daerah berstatus siaga satu sangat mengerikan, keadaanya begitu genting ancaman dan teror selalu menghantui, tetapi fakta yang ada kondisinya sangat berbalik, masyarakat seolah tidak mengerti tentang status dimaksud, dimana-mana mulai kota sampai kepelosok tak satupun yang merasa resah atas keadaan yang terjadi.

Tertembaknya lima terduga teroris hingga tewas didua lokasi yang berbeda, didesa Manggenae Kecamatan Dompu dua orang yang sedang berkendara sepeda motor tertembak dan dikebun kacang kedelai Kelurahan Kandai II Dompu tiga orang tewas dalam baku tembak (versi polisi) diketahui setelah media memberitakan. Responya sama dengan kasus yang terjadi didaerah lain walau sedikit kaget bahwa daerahnya juga ternyata sudah mulai diincar polisi.

Tetapi pada umumnya memahami apa yang tengah terjadi dan menganggap bahwa hal itu biasa saja terjadi, buktinya masyarakat tetap melakukan aktifitas seperti biasa, tidak ada yang pernah merasa takut kalau tiba-tiba saja diserang oleh kelompok teroris. Yang berprofesi sebagai PNS tetap saja dikantor masing-masing, begitu juga petani tetap datang ke ladang atau kesawah, sedangkan pedagang tetap berusaha seperti datang kepasar atau menjajakan daganganya.

Status siaga satu bagi suatu daerah adalah sebuah peringatan dan masyarakat harus ekstra hati-hati, status itu juga sebenarnya telah memperburuk citra daerah dimata daerah lain. Bagi masyarakat lain yang tidak mengerti tentang kondisi yang sebenarnya dengan status itu menganggap keadaanya sedang darurat dan carut marut. Sedangkan bagi investor yang memiliki modal status siaga satu telah membuat mereka berpikir seribu kali untuk menanam investasi didaerah itu, sebab salah satu kunci bagi kehadiran investor adalah adanya jaminan keamanan.

Polri hendaknya mencermati kembali status yang telah diberikan bagi Pulau Sumbawa karena itu sangat memperburuk citra daerah yang bersangkutan. Yang pasti meski telah ditetapkan sebagai daerah yang berstatus siaga satu, tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan. Baku tembak (versi polisi) antara terduga teroris dengan aparat Densus 88 adalah hal yang biasa dan tidak menjadikan mereka resah.

Pulau Sumbawa yang berpenduduk mayoritas islam cukup mahfum dengan apa yang tengah terjadi saat ini, teroris memang harus ditumpas, polisi juga hendaknya tetap sebagai pengayom masyarakat dan memberikan jaminan rasa aman. Republik Indonesia adalah negara hukum, azas praduga tak bersalah hendaknya dipatuhi, siapapun tak boleh meberi label kepada seseorang sebagai penjahat kecuali dengan putusan pengadilan. Lima orang telah tewas tertembak tanpa bisa lagi diklarifikasi apakah benar mereka sebagai teroris atau tidak, tetapi itu sudah terjadi dan hal yang tak mungkin untuk diputar lagi.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]