oleh

Selingkuhi Kakak Ipar, Kepergok Ibu Mertua

DOMPU–Pasangan Safar dan Munah (bukan nama sebenarnya) kepergok ibu mertuanya sedang selingkuh dan berduaan dalam kamar. Diduga mereka tengah bermain kuda lumping karena saat dipergok napas keduanya masih ngos-ngosan.

Safar dan Munah sebenarnya bukan orang lain tetapi masih keluarga. Istri Safar dan suami Munah adik-kakak, artinya mereka masih iparan. Safar dan Munah adalah pria-wanita yang kesepian. Istri Syafar menjadi TKW di Hongkong hampir dua tahun lamanya, sementara suami Munah menjadi TKI di Malaysia sudah hampir tiga tahun.

Ditinggal pasangan masing-masing, mereka tiap hari ngumpul dirumah mertua bekerja apa saja untuk meringankan pekerjaan mertua. Munah ikut membantu memasak, cuci dan semacamnya. Sementara Safar membantu memperbaiki atap dan mengecek rumah atau pekerjaan lain untuk laki-laki.

Rupanya hati yang kesepian dan seringnya bertemu mereka akhirnya kepincut. Perhatian satu sama lain mulai berlebihan, perempuan selalu menyediakan makan yang enak-enak, sementara yang laki tak lupa memberikan sebahagian uang hasil menjadi tukang batu kepada perempuan. Sejumlah tetangga sering kali memergoki mereka bermain mata.

Bebasnya mereka bertemu dirumah mertuanya ternyata tidak disia-siakan, ada waktu lowong dimana seisi rumah tak ada dirumah, mereka manfaatkan untuk melampiaskan birahinya.

Tetapi sepandai-pandai untuk menyembunyikan, akhirnya ketahuan juga. Ibu mertua ternyata telah mencium gelagat tidak baik terhadap menantunya. Menurut ibu mertuanya, sering sekali mereka berduaan, baik sekedar ngobrol-ngobrol maupun makan bersama. Bahkan beberapa kali kepergok saling suap saat makan. Semula dianggap biasa, tetapi adanya perubahan prilaku membuat ibu mertuanya curiga.

Suatu waktu ibu mertuanya sedang mencuci, Munah sang menantu datang disusul Safar. Dengan lembut Munah duduk disamping mertua dan membantu mencuci. ”Biarkan saya yang cuci, mama ke pasar saja beli ikan,” kata Munah seraya menyerahkan uang Rp 20 ribu.

Sang mertuapun manut dan segera berangkat kepasar. Tetapi hati dan perasaan tidak enak meninggalkan dua menantunya dirumah, selesai membeli ikan, buru-buru pulang. Sesampai dirumah kondisinya sepi, tidak ada lagi Munah yang sedang mencuci. Safar juga tidak kelihatan. Beberapa kamar diperiksa hasilnya juga nihil, tetapi masih ada satu kamar reot yang ada dibelakang.

Ternyata benar ada sandal Munah yang tersembul dibalik pintu, tanpa pikir panjang dan emosi yang meledak sang mertua melabrak pintu reot dan langsung terbuka. Sungguh diluar dugaan keduanya dalam keadaan bugil dengan napas yang masih ngos-ngosan. Tanpa sadar sang mertua berteriak sejadi-jadinya sehingga mengundang perhatian tetangga.

Bagi sang mertua itulah penghinaatan yang nyata, keduanya pun malu dan minta maaf. Sebelum tetangga berdatangan mereka berpakaian kembali dan menghilang sampai sekarang.

Sang mertuapun mengirim kabar kepada kedua anaknya tentang kejadian itu dan menyarankan agar segera dicereikan. Seminggu kemudian Munah sudah mendapat surat dari Malaysia perihal percereian, sementara istri Safar menyatakan sanggup bercerei tetapi hingga sekarang belum ada surat yang dikirim dari Hongkong. (diceritakan sang mertua)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]