oleh

Laki Anggap KUR Tak Sejahterakan Masyarakat

 DOMPU—Laskar anti korupsi (Laki) cabang Dompu menilai Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan pemerintah tak mampu mensejahterakan rakyat sebagaimana yang dihajatkan, tetapi malah sebaliknya membebani masyarakat.

 

Demikian penegasan yang disampaikan Ketua Laki Dompu Dedi Kusnadi SE saat melakukan audensi dengan Kepala BRI cabang Dompu Budi Joko Wasono digedung BRI senin kemarin. Dedi menuding BRI tidak amanah menjalankan keputusan pemerintah melalui menteri keuangan dimana penerima kredit harus menerima uang utuh.

Tetapi fakta yang terjadi penerima kredit hanya menerima uang saat persiapan dan pra panen, selebihnya terkait dengan benih, pupuk dan obat-obatan diterima dalam bentuk barang yang diberikan oleh pihak yang telah ditentukan. Akibatnya penerima kredit menerima barang yang melampaui harga yang dtetapkan dan harganya cukup mahal. ‘’Praktek ini bukan membantu rakyat, tetapi menyengsarakan,’’ tandas Dedi.

Terkait dengan kredit untuk usaha pertanian jagung misalnya kata Dedi petani tengah dihadapkan dengan persoalan besar, dimana harga jagung anjlok tentu saja berimbas kepada pengembalian ditambah lagi dengan harga barang dimarkup sedemikian rupa. ‘’Hajat pemerintah membantu, bukan membenani,’’ terangnya.

Dedi berharap ada perubahan mekanisme dalam penyaluran KUR tersebut, kalau tidak pihaknya akan membawa persoalan tersebut keranah hukum dan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sementara Kepala BRI Dompu Budi Joko Wasono hanya menjawab secara normative, bahwa BRI telah menyalurkan KUR sesuai dengan mekanisme yang berlaku. BRI kata dia menyalurkan kredit dalam bentuk uang bukan barang, soal ada barang yang diserahkan bahwa itu bukan kebijakan BRI. (db-01)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]