oleh

Krisis Kedelai Didaerah Jagung

Krisis kedelai yang melanda dalam negeri kni menjadi isu nasional, bagaimana tidak sebahagian besar masyarakat Indonesia yang gemar makan tempe dan tahu terpaksa hanya bisa menelan air liur karena kesluitan mendapatkannya. Sejumlah pengusaha tahu tempe terpaksa istirahat produksi karena melambungnya harga kedelai.

Akan halnya dengan Kabupaten Dompu, kirisis komoditi kedelai tidak mengagetkan lagi sebab dua tahun terakhir ini sejak program pijar digelontorkan kemasyarakat kacang kedelai yang menjadi tanaman andalan masyarakat bumi nggahi rawi pahu seolah dilupakan.

Jagung telah menjadi primadona pemerintah dan petani dengan iming-iming harga tinggi, jagung telah menjadikan daerah ini hingar-bingar, baik dengan sejuta khayalan maupun dengan sejuta masalah. Setelah krisis kedelai mendera negeri ini barulah kita tersadar bahwa ada komoditas andalan yang kita abaikan, kini korbanya pengusaha tahu tempe tidak lagi bisa berproduksi serta masyarakat yang doyan konsumsi tahu tempe terpaksa harus menahan napas.

Kita ingin menjadikan daerah ini dengan ikon jagung, lihat saja disejumlah tempat terpampang baliho pejabat tengah bersama jagung, begitu juga pada kain, baju atau atribut lainya selalu ada jagung. Evoria jagung bagi kita ternyata berkontribusi bagi hadirnya krisis jagung dinegeri ini. Kitapun harus sadar komoditas yang menjadi kebiasaan masyarakat tak boleh diabaikan, kita tidak ingin dicap sebagai salah satu daerah yang memicu terjadinya krisis kedelain.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]