oleh

STKIP Yapis Dompu Jago Debat Bahasa Inggris

DOMPU—STKIP Yapis Dompu ternyata jago debat menggunakan bahasa Inggris, buktinya, tiga orang mahasiswa yang mengikuti debat bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh STIKES Yarsi Mataram antar perguruan tinggi NTB berhasil keluar sebagai juara II.

 

Dalam debat bahasa Inggris itu mereka kalah dari UNRAM C, urutan lengkapnya juara I Unram C, II Yapis Dompu, III Unram A dan juara IV IKIP Mataram. Tiga orang yang menjadi perwakilan Yapis Dompu adalah Amiruddin, Yani Aryanto dan Ilham.

Ketiga mahasiswa itu memang berasal dari jurusan bahasa Inggris, duanya Amiruddin dan Yani Aryanto duduk disemester VII sedang Ilham masih duduk disemerter III.

Menurut Amiruddin yang diwawancarai dikampusnya kemarin, keberhasilan yang diraih oleh timnya adalah buah dari kerja keras serta bimbingan intensif dari dosenya. Dikatakanya dalam debat berbahasa Inggris tidak hanya dituntut untuk mengusai bahasanya lebih dari itu harus juga menguasai pengetahuan umum. ‘’Namanya debat selain menguasai bahasanya, juga harus menguasai pengetahuan umum,’’ ujarnya.

Ketiganya juga menjadi wakil Indonesia dalam program sejuta belia dan dikirim ke Australia dan Malaysia. Dinegara tetangga itu mereka berada selama sebulan dan belajar tentang budaya, karakter serta diperkenalkan dengan berbagai obyek wisata dinegara tersebut.

Dengan berbagai prestasi yang diraihnya, putra-putra Dompu itu merasa sangat bangga berkuliah didaerah sendiri, karena ternyata tidak kalah dengan teman-teman yang kuliah diibukota Propinsi maupun diluar daerah seperti Jawa, Bali, Makasar dan lain-lain.

Bagi mereka kuliah didaerah sendiri banyak keuntungan yang diraih, selain untuk mengembangkan perguruan tinggi setempat, juga tidak mengeluarkan biaya yang tinggi.

Menurut Amiruddin kuliah dimanapun sama saja, yang terpenting bagaimana seorang mahasiswa mau mengembangkan diri. ‘’Kuliah di perguruan tinggi ternama sekalipun kalau tidak mau mengembangkan diri sama saja bohong,’’ terangnya.

Sebagai bhaktinya kepada daerah bersama dengan rekan-rekanya membangun sebuah komunitas WESAVE sebagai wadah belajar berbahasa Inggris. Komunitas itu mendapat respon yang baik dari masyarakat Dompu dan sudah sekitar 300-san orang berkumpul. ‘’Perkembangan kedepan mampu berbahasa Inggris mutlak diperlukan,’’ pungkasnya.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]