oleh

Awas!!!, Kerupuk Boraks Beredar di Dompu

DOMPU–Ini patut diwaspadai, disinyalir kerupuk yang beredar di Dompu memakai pengawaet boraks. Hal itu juga diakui oleh Kadis Kesehatan Gatot Gunawan,SKM. Selain boraks juga ada beberapa makanan yang diketahui masih menggunakan bahan berbahaya lainya seperti Rodamin dan Yelow.

“Sekarang yang masih ditemukan adalah krupuk yang mengandung boraks,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Gatot Gunawan.

Secara kasat mata, ciri maupun fisik krupuk yang mengandung Boraks tidak nampak dan sangat sulit untuk diketahui kecuali dengan dengan melakukan uji laboratorium. Karenanya masyarakat di himbau untuk lwaspada dalam membeli dan mengonsumsi krupuk. “Kita kesulitan menginformasikan ke masyarakat, mana ciri dan rupa krupuk yang mengandung boraks, hanya kewaspadaan saja,” jelasnya.

Selain krupuk yang ditemukan mengandung boraks, penggunaan obat berbahaya lainnya pada bahan makanan seperti Rodamin serta Yelow, masih kerap dilakukan oleh oknum – oknun yang tidak bertanggung jawab. “Kalau Rodamin kadang ada kadang tidak, tetapi masih ditemukan pada campuran terasi bumbu plecing, Begitu juga Yelow masih ada yang ditemukan,” terangnya.

Lebih jauh Gatot mengungkapkan, untuk mengantisipasi semua itu pihaknya telah melakukan pengawasan rutin bersama BPOM NTB, serta pengawasan dengan mengambil sampel makanan. Gatot mengaku dalam pengawasan yang dilakukan selama ini pihaknya mampu meminimalisir penggunaan bahan berbahaya pada bahan pangan yang beredar di masyarakat. “Cuman yang masih belum bisa dihentikan itu penggunaan boraks pada krupuk, sementara yang lainya seperti rodamin dan Yelow kadang ada kadang tidak,” ungkapnya.

Bahaya boraks sendiri lanjut Gatot, jika dikonsumsi dalam jumlah sedikit tidak begitu berdampak, namun jika itu sering dilakukan maka akan sangat berdampak besar pada kesehatan tubuh, seperti menyerang organ tubuh serta dapat menimbulkan kanker.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]