oleh

Unram Louncing Program Pertanian Terpadu di Dompu

DOMPU – Universitas Mataram Meluncurkan Program Pengembangan Sistem Pertanian terpadu berbasis Sapi – Jagung – Lagum (Lamtoro) di Kabupaten Dompu. Program itu bertujuan sebagai upaya penguatan pangan Nasional.

Peluncuran program kerjasama Universitas Mataram dengan Massey University, New Zealand, di lakukan di Kelompok tani ternak Mada Lemba Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja, kamis (20/10).

Dalan peluncuran itu, untuk bidang peternakan, lima kelompok tani yang saat ini sedang dikembangkan juga mendapatkan bantuan berupa masing – masing satu ekor sapi pejantan pilihan dan alat timbang ternak. Sementara untuk bidang pertanian saat ini masih difokuskan dalam program jagung sebagaimana program unggulan daerah’

Kedepan untuk meningkatkan produksi pertanian jagung, akan dikirim tenaga ahli, serta bantuan berupa alat pemipil jagung, kendaraan roda tiga serta tester agar petani dapat mengetahui kadar air dalam jagung.

Hadir dalam peluncuran itu, Bupati Dompu H. Bambang M. Yasin, Ketua DPRD Dompu Yuliadin Bucek, Plt Kepala Dinas Peternakan Dompu H. Gaziamansyuri, forum koordinasi pimpinan daerah serta tim program dari Unram, dan sejumlah anggota kelompok tani ternak di empat kecamatan.

Rektor Universitas Mataram Prof. Sunarpi, dalam keterangan persnya, mengungkapkan, proyek yang diberi nama IFSCA tersebut rencananya akan dilaksanakan selama 4 tahun di Kabupaten Dompu yakni mulai tahun 2016 higga tahun 2019.

Dijelaskannya jika program tersebut untuk NTB hanya berlokasi di dua Kabupaten yakni Kabupaten Dompu dan Kabupten Lombok Utara. Untuk Kabupaten Dompu kata Sunarpi basisnya yakni tentang sistim pertanian terpadu Sapi, Jagung dan Lugum, dengan menggunakan pola pemeliharaan kandang.

Profesor Sunarpi berharap dengan program tersebut, kelompok tani dapat lebih maksimal memanfaatkannya sehingga kedepan akan menjadi contoh  bagi petani – petani yang ada disekitarnya. Untuk kabupaten Dompu, terdapat lima unit sistem demonstrasi farm yang akan digunakan.

Program ini sendiri lanjut Sunarpi, ditargetkan 1000 Kepala Keluarga yang ikut bergabung selama periode 4 tahun projek. Dan untuk sementara baru dikembangkan 5 kelompok, yang tersebar di Kecamatan Woja, Kecamatan Kempo, Pajo dan Kecamatan Manggelewa.

“Kalau program ini berhasil, kedepan bisa diperpanjang” Terang Sunarpi. (Pur)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]