oleh

Harga Jagung Tergantung Pemerintah

Pemerintah yang berjanji pemerintah pulalah yang harus memenuhinya, itulah tuntutan sejumlah petani jagung dari berbagai ‘So’ di Kabupaten Dompu. Sebab pemerintah selain memberikan bantuan berupa akses ke perbankan untuk modal kerja, pemerintah sekaligus memberikan jaminan pasar sehingga petani mendapatkan harga yang layak

Saat ini jagung mulai dipanen tetapi harganya sedang terjun bebas, paling banter dibeli dengan harga Rp 1500 perkg, padahal petani telah membayangkan antara harga Rp 2200 hingga 2800 perkg. Harga Rp 1500 bahkan dibawah itu sangat jauh dikelayakan ditengah tingginya biaya produksi, obat-obatan dan pupuk. Karena itu petani jagung meminta agar pemerintah dapat turun tangan untuk menstabilkanya.

Sekretaris PIJAR Dompu Drs H Asikin Ahmad sangat memahami perasaan petani dengan kondisi yang tengah dihadapi. Menyikapi persoalan ini Pijar, Bupati bersama dan jajaranya telah menggelar rapat membahas hal itu. Hasilnya perusahaan daerah yang konsen dengan jagung diperintahkan untuk segera turun melakukan pembelian jagung.

Menurut Sikin menurunya harga jagung disebabkan belum masuknya pengusaha luar daerah untuk melakukan pembelian, sehingga pengusaha lokal dapat memainkan harga dengan seenaknya. Diakuinya pemerintah sangat memperhatikan awal panen dan akhir panen. sebab disaat itu pengusaha luar daerah belum masuk dan akhir panen mereka pergi. ”Nah saat inilah harga jagung dimainkan,” jelasnya.

Capsion Foto : Gubernur NTB dan Bupati Dompu saat panen perdana jagung tahun lalu.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]