oleh

Giliran Honorer Lulus Minta Perlindungan DPRD

 DOMPU—Khawatir nasibnya yang telah dinyatakan lulus oleh BKN sejumlah tenaga honorer yang tergabung dalam 73 tenaga honor mendatangi DPRD jum’at kemarin. Mereka meminta perlindungan lembaga itu jangan sampai dikorbankan akibat adanya aksi unjuk rasa yang berlangsung akhir-akhir ini yang mendesak agar kelulusan itu dibatalkan.

Menurut Gufran salah seorang tenaga honor dihadapan komisi I DPRD dari 173 yang telah dinyatakan lulus, 73 diantaranya merupakan sisa database yang belum sempat diangkat langsung sesuai dengan amanat PP 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS. ‘’Tolong nasib kami yang belum sempat diangkat dan kini dinyatakan lulus dapat diperhatikan dan dilindungi,’’ ungkap Gufran.

Sebenarnya kata Gufran 73 tenaga honor tersebut telah tuntas diangkat bersamaan dengan ribuan tenaga honorer lain, tetapi dia tidak mengetahui apa alasan pemerintah menunda sehingga akhirnya dinyatakan lulus sekarang. Pihaknya bersama sejumlah rekanya sebelum ini telah berjuang untuk mendapatkan keadilan bahkan sampai mendatangi kantor BKN. ‘’73 honorer ini adalah sisa yang belum sempat diangkat, tidak tahu yang lainya,’’ papar Gufran lagi.

Sementara ketua komisi I DPRD Dompu Sirajuddin SH yang menerima honorer mengakui akan tetap memberikan perlindungan kepada honorer yang benar-benar sesuai dengan ketentuan yang ada. Penelitian melalui pansus DPRD kata dia merupakan jawaban atas aspirasi dan desakan dari berbagai elemen yang menghendaki agar pengumuman kelulusan 173 orang tenaga honorer ditelusuri karena ada dugaan penyimpangan.

Terkait dengan 73 orang tenaga hononer yang dianggap sisa menurut Sirajuddin sepanjang itu memenuhi criteria dan dapat dipertanggungjawabkan maka yang bersangkutan tetap harus mendapat perlindungan dari siapapun. ‘’Pokoknya tenang saja, bagi yang memenuhi syarat tidak ada masalah,’’ tandas Sirajuddin.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]