oleh

Fortani Demo Kerusakan Hutan

Tuntut 30 DPRD Dompu Turun Lapangan

DOMPU—Forum petani Dompu (Fortani) jum’at kemarin berdemo dikantor DPRD setempat. Mereka menuntut agar 30 anggota lebislatif segera turun kelapangan untuk mengecek kondisi hutan yang dianggapnya sudah kritis akibat ilegal loging.

Fortani yang dimpimpin langsung oleh ketuanya Ir Muttakun membeberkan kondisi hutan diberbagai wilayah yang sudah rusak. Terakhir dia mengemukakan adanya keberanian warga Desa Saneo yang melakukan perlawanan terhadap pelaku ilegal loging yang mengangkut satu truk fuso kayu Snoklin untuk dibawa keluar daerah.

Warga merasa sangat gerah dengan pelaku ilegal loging yang membabat hutan tanpa mempertimbangkan kelestarian hutan itu sendiri. Akibatnya saat warga menghadang laju truk fuso yang mengakut kayu belasan kubik nyaris ditabrak oleh sang sopir. ‘’Sikap perlawanan warga seperti ini patut kita apresiasi walaupun nyaris ditabrak,’’ teriak Muttakun sambil menunjukan salah seorang warga yang nyaris ditabrak tersebut.

Selain belasan kubik kayu yang diangkut, terdapat ratusan kubik lainya yang masih tersimpan didalam hutan. Kayu-kayu tersebut diambil dalam kawasan yang sudah puluhan tahun dan menjadi penyangka bagi masyarakat Dompu sendiri. ‘’Karena itu untuk membuktikan kebenaran keberadaan ratusan kubik kayu yang sudah ditebang, mari kita turun sama-sama kelapangan,’’ ajak Muttakun lagi.

Dia juga mengajak Bupati Dompu, Kapolres Dompu untuk bersama-sama agar dapat menyaksikan langsung betapa hutan telah dirusak dengan seenaknya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Muttakun juga mengakui pihaknya sudah empat tahun tak turun berdemo dengan harapan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah bisa pro terhadap kepentingan masyarakat. ‘’Nyatanya tak ada kepedulian, hutan dirusak, semua diam saja, bahkan didukung,’’ teriak Muttakun berapi-api.

Sementara dua anggota DPRD Dompu yang menerima Fortani Ikwahyuddin AK dan Ikhsan mengakui kalau kondisi hutan kini sungguh memprihatinkan. Mereka sangat berterima kasih terhadap elemen Fortani yang cukup peduli terhadap keselamatan hutan. ‘’Sepanjang untuk kepentingan masyarakat kami siap berada dibelakang dan mendukung gerakan ini,’’ tandas Ikwahyuddin dan Ikhsan.

Ikwahyuddin yang mantan aktifis jalanan ini juga mengungkapkan soal kehutanan, pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bupati H Bambang M Yasin sudah terbukti mengabaikan keselamatan hutan. Dimana-mana hutan dirusak dengan begitu rupa yang sepertinya dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya untuk menghalaninya.

Dia juga megnyesalkan cara-cara mengelolaan kehutanan oleh pemerintah daerah dengan manajemen kapitalis. Dengan manajemen seperti itu yang diuntungkan adalah pengusaha yang tentu saja mengorbankan kepentingan masyarakat. ‘’Pemerintah kita mengelola kehutanan dengan manajemen kapitalis yang menguntungkan pemilik modal tanpa mempertimbangkan keselamatan kelestarian hutan,’’ tandasnya.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]