oleh

Kinerja Dipotong, Pegawai Protes

DOMPU-Adanya kebijakan pemotongan uang kinerja, sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Dompu bereaksi dan melakukan protes. Tidak tanggung-tanggung para ASN mengancam akan membawa ke ranah hukum, jika kebijakan bupati yang dinilai keliru itu tetap diberlakukan.
Kebijakan itu diterapkan pemerintah bagi para pegawai yang tidak ikut dalam kegiatan upacara hari Korpri, HGN dan IGI pada 26 November 2106 yang dilaksanakan di lapangan bola Kecamatan Pajo, kemarin.
Reaksi penolakan atas adanya kebijakan bupati yang melakukan pemotongan tunjangan tambahan atau uang kinerja terhadap sejumlah ASN di lingkup Pemkab Dompu, dilakukan oleh serikat pegawai Dinas Kehutanan (Dishut) Dompu.
Putra Taufan selaku koordinator serikat pegawai dengan nada lantang mengatakan penolakan terhadap kebijakan Bupati Dompu yang melakukan pemotongan terhadap uang tunjangan kinerja pegawai. “Karena dasar hukumnya tidak jelas. Atas nama besar ASN kami menolak keras kebijakan itu,” tegasnya, kemarin.
Menurut dia, prinsipnya para pegawai atau ASN akan bisa menerima dan sangat menyadari adanya kebijakan itu. Karena secara tidak langsung hal tersebut adalah sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menegakkan disiplin pegawai. “Kita ASN tentu taat aturan. Tapi apa iya pemotonganan uang kinerja ini punya dasar hukum yang jelas. Niat mau kembalikan ke kas daerah. Jangan sampai ini berakibat ke pungli,” tandasnya.
Putra Taufan mengaku para pegawai saat itu tidak pernah mendapatkan informaai secara resmi perihal menghadiri pelaksanaan upacara Korpri, HGN dan IGI pada 26 November lalu. Alasan lain dikemukakan para pegawai pada hari itu bertepatan dengan hari libur. “Jadi banyak pegawai yang tidak mengetahuinya,” tukasnya.
Jika pemerintah tetap ngotot dan tetap memaksakan menerapkan kebijakan tersebut, Putra Taufan kembali menegaskan bahwa serikat pihaknya di kubu serikat PNS akan tetap melakukan upaya penolakan. “Atas nama keadilan kami tidak akan diam. Kami akan laporkan ke proses hukum, karena pemotongan itu diduga pungli,” pungkas Opan sapaan akrabnya. (thoby)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]