oleh

Mantan Atlet Karate Nasional Jadi Kabag Humas, Kok Bisa?

Ardiansyah SE kini menduduki jabatan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Dompu menggantikan Abdul Sahid SH. Sekilas memang agak kontras jabatan juru bicara pemerintah itu disandang oleh pria yang bertubuh kekar, memiliki pandangan tajam dan penuh selidik ini.

Tapi Bupati sudah mempercayakan jabatan itu kepada dia, pengalamanya menjadi Kasubag Protokol telah menempanya untuk bisa berinteraksi dengan siapa saja. Tapi siapa sebenarnya Ardiansyah ini yang biasa disapa dengan Sinpae Dian?.

Ardiansyah adalah putra asli Dompu, semasa remaja memang dia memiliki tipikal yang keras, keras secara fisik dan keras dalam memperjuangkan sesuatu. Dia juga ditempa dalam sebuah cabang olah raga yang sangat keras yaitu olah raga Bela Diri Karate.

Bahkan hasil telurusan media ini Ardiansyah adalah atlet nasional karate full body contack, tercatat empat kali mengikuti kejuaraan nasional, tiga kali mewakili NTB pada kejurnas 1997, 1998, 1999, dan satu kali mewakili DKI ditahun 2000.

Lalu bagaimana cara Dian menggabungkan antara dua karakter yang sangat berbeda, Karate dengan jiwa ‘melumpuhkan lawan’ dan Kabag humas yang identik dengan lemah lembut dan penuh senyum keramahan.

Dian yang diwawancarai mengaku itulah kelebihan seorang olahragawan. Karate memang terkesan menyeramkan karena kekuatan bertumpu pada tangan dan kaki dalam melumpuhkan lawan.

Tapi sebenarnya dengan memiliki ilmu karate segalanya diajarkan disana, tentang kesabaran, tentang ketekunan lebih-lebih tentang disiplin. Karenanya ketika menjadi PNS pun tidak sulit untuk menerapkan hal-hal yang menjadi persyaratan dalam pengabdian.

Terutama soal disiplin, inilah yang paling utama dikedepankan dalam ilmu karate, misal ada ketetapan jadwal latihan, kalau terlambat sudah pasti dipulangkan bahkan akan dievaluasi keanggotaan.

Begitu juga yang diterapkan saat menjalankan tugas, misal saat menjadi Kasubag Protokol, dia harus berada jauh lebih dulu dengan yang lain. Karena tugas protokol adalah untuk memastikan lancar-tidaknya sebuah acara. ”Bayangkan kalau tidak disiplin acara yang disusun pasti berantakan,” tutur alumni Fakultas Ekonomi Unram ini.

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]