oleh

Pintu Air Dam Rababaka Jebol Dihantam Banjir

1.704 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

DOMPU-Pintu air Dam Rababaka Kecamatan Woja Dompu NTB jebol dihantam banjir bandang senin 3 April 2017 lalu. Akibatnya setetes airpun tak bisa lagi naik kesaluran irigasi melainkan langsung mengikuti alur Daerah Aliran Sungai (DAS) hingga ke laut.

 
1.704 hektar lahan sawah kini terancam gagal tanam karena tak lagi mendapatkan air. Sementara petani sedang membutuhkan air terutama untuk kebutuhan bajak, tabur benih serta tanam.

 

‘’Kalau beberapa hari kedepan tidak segera ditangani, petani pasti akan gagal tanam,’’ ujar A Razak, Firman dua punggawa So pada koran ini  di Dam Rababaka mewakil 49 punggawa So lainya.

Dam Jebol, Saluran Irigasi Kering

Kedatangan mereka ke Dam Rababaka kemarin untuk melihat langsung kondisi pusat air yang irigasinya sudah kering kerontang. Para punggawa mengaku sudah mulai resah dengan keadaan itu, karena para petani yang membutuhkan air selalu mendesaknya untuk segera ditangani.

 
Para pungawa So ini mengaku kesal dengan sikap pemerintah yang seolah sangat cuek dengan konidisi Dam Rababaka yang tidak lagi bisa berfungsi sebagaimana biasanya. Mestinya setelah tiga hari berlalu pasca dihantam banjir sudah ada penanganan yang bisa memberikan harapan bagi petani untuk mendapatkan air. ‘’Ini ditengok saja tidak, apa mau petani se-Kecamatan Woja ngamuk dulu,’’ ujar Arajak dengan nada tinggi.

 
Oleh karena kondisi Dam yang sudah hancur total, maka Rajak dkk, minta agar segera ditangani agar air bisa disalurkan melalui irigasi dengan cara apapun. Sebab kalau dikerjakan secara normal maka akan memakan waktu yang lama dan praktis petani yang sedang membutuhkan air terancam gagal tanam. ‘’Pokoknya kerjakan dengan cara apapun agar air bisa sampai ke sawah petani, kalau tidak petani se Kecamatan Woja akan kelaparan,’’ ungkap Rajak lagi.

 
Sementara Kepala Pengamat Pintu Air Rababaka H A.Rasyid S S.sos yang dikonfirmasi mengakui kalau bencana yang merobohkan pintu air itu telah dilihat langsung oleh pihak BWS Propinsi. Menurutnya dam itu sama sekali tidak berfungsi lagi dan membenarkan kalau 1.704 hektar lahan terancam gagal tanam kalau tidak segera ditangani.

 
Namun demikian setelah melihat kondisi dam seperti itu pihak BWS telah berjanji akan menanganinya dengan segera. ‘’BWS sudah menjanjikan akan ditangai dengan segera, minmal air bisa disalurkan kembali melalui saluran irigasi,’’terang Arasyid.

 
Oleh karena itu Rasyid minta petani dan Punggawa So bisa bersabar dulu, sebab itu merupakan musibah yang datang tiba-tiba. Dam Rababaka diakuinya memang akan mulai dikerjakanan tahun ini setelah cukup lama kondisinya memprihatinkan. ‘’Pengerjaan Dam ini sudah ditender tinggal dikerjakan saja,’’ jelasnya. (DB/01)

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]