oleh

Hiburan Malam 80 Persen Picu Konflik Sosial

DOMPU–Hiburan malam seperti Orgen Tunggal memberi kontribusi yang cukup besar terhadap munculnya konflik sosial yang terjadi didaerah Kabupaten Dompu. Hal itu terungkap saat digelarnya dialog oleh HMI dengan tema menyelesaikan konflik sosial didaerah bertempat diaula KNPI Dompu Kamis,26 januari 2017.

Berbagai pihak menyayangkan konflik-konflik sosial yang terjadi justru akibat hal-hal yang sangat sepele. Pelajar SMAN 1 Dompu M Nuralif dalam sesi tanya jawab dalam dialog itu mengungkapkan kegalauanya atas kondisi sosial masyarakat terutama efeknya dikalangan generasi muda.

Pengaruh obat Tramadol dan hiburan malam kata Alif menjadi sangat penting bagi munculnya kerawanan sosial yang terjadi didaerah. ”Bagaimana caranya kita menghindar dari bahaya ini,” ungkap Alif dihadapan empat narasumber dan peserta dialog.

Narasumber dari Kepolisian yang diwakili Kasat Intelkam Polres Dompu Iptu Abdul Haris mengakui dua hal yang disampaikan Alif merupakan pemicu bagi munculnya konflik sosial yang terjadi didaerah.

Bahkan hiburan malam seperti orgen tunggal memberi kontribusi sekitar 80 persen bagi timbulnya konflik sosial yang terjadi. ”Hiburan malam berkontribusi sekitar 80 persen timbulnya konflik sosial,” ungkap Haris.

Dalam penangananya memberantas peredaran obat tramadol dan pelarangan menggelar hiburan malam aparat Kepolian belum dapat berbuat banyak untuk memprosesnya secara hukum karena belum memiliki payung hukum.

Tetapi Kepolisian telah mengajukan usul pada Bupati untuk membuat Perda atau Perbup yang menjadi acuan dalam menanganinya. ”Sementara ini yang bisa kami lakukan hanya sebatas himbauan saja,” jelasnya.

Karena itu dia berharap agar usulan dapat dibuatkan perda atau perbup supaya dapat direalisasi. Sehingga aparat kepolisian memiliki payung hukum untuk menanganinya. ‘’Mudah-mudahan tahun 2017 ini dapat direalisasi,’’ pungkasnya.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]