oleh

Sandiago Uno Diperiksa Polisi Padahal Tak Ada Hubunganya

Jakarta – Sandiaga Salahudin Uno rampung diperiksa penyidik Mapolsek Tanah Abang. Perseteruan terjadi antara anggota komunitas lari di mana Sandi ada di dalamnya.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim menjelaskan dua anggota yang terlibat cekcok mulut yakni dua orang perempuan.

“Jadi gini. Itu dulu kan komunitas lari, perseteruan gitu lho. Cewek sama cewek,” ungkap Kompol Mustakim kepada awak media setelah proses pemeriksaan Sandi sebagai saksi di Polsek Metro Tanah Abang, Jumat (17/3).

Perseteruan, diungkapkan Mustakim, berawal dari kalimat, ‘Jangan gila lo,’ yang dikeluarkan terlapor.

“Jadi cewek sama cewek, ngatain, jangan gila lo, kan gitu. Hanya kata-kata itu aja, jangan gila lo, kan gitu,” ujarnya.

Laporan itu muncul karena adanya ketidakpuasan dari pelapor yang tidak terima dengan kalimat, ‘Jangan gila lo’ yang diucapkan terlapor.

“Laporannya pencemaran nama baik. Padahal dia kan enggak gila dikatakan gila, gitu,” tambah Mustakim.

Menyoal posisi Sandiaga Uno dalam kasus tersebut, Mustakim mengatakan bahwa Sandi tidak ada di tempat kejadian ketika perseteruan itu terjadi, namun dipanggil polisi karena namanya ikut disebut oleh pelapor.

“Ngga ada ( Sandiaga Uno). Ngga ada. Karena disebutkan oleh si pelapor, akhirnya yah, sekarang (Sandiaga Uno) ditanya. Tapi dari pemeriksaan semua ngga ada. Bukti yang mengarah ngga ada,” kata Mustakim.

Seputar alasan kenapa kasus ini diungkit sekarang padahal sudah terjadi di tahun 2013, Mustakim mengatakan bahwa pengungkapan kasus ini bertujuan untuk menjernihkan masalah ini, karena kasus pencemaran nama baik ini muncul di medsos (media sosial).

“Ada timbul di medsos (media sosial). Ada di medsos, ya tindaklanjuti lah. Supaya clear,” jelasnya.

Ketika ditanya tentang adanya tekanan dari pihak lain, Mustakim mengatakan bahwa tidak ada tekanan dari pihak lain dalam pengusutan kasus ini. “Tidak ada. Semuanya supaya clear,” tegasnya.

Sementara Sandiaga Uno sendiri mengaku apresiasi terhadap kinerja Polsek Tanah Abang. Dia menyatakan dirinya diberi 8 pertanyaan penyidik seputar kejadian. ”Saya tidak mengerti kejadian itu, karena saya tidak ada disana,” terang Sandiaga.

Sandiaga salut pada Kapolsek yang bekerja profesional, teliti dan menunjukkan bahwa aparat kepolisian betul-betul dalam posisi yang sangat siaga untuk menghadapi laporan dari medsos. ” ini kerja cepat dari unit polsek,” katanya.

Menurutnya kasus itu bisa menjadi contoh penanganan hukum yang sangat cepat dan profesional sehingga tidak ada lagi keraguan terhadap calon pimpinan daerah dan calon pejabat publik yang diterpa isu tidak sedap baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

”Saya tidak merasa terganggu dan ini menjadi konsekuensi dari setiap politikus, pimpinan kepala daerah, maupun pejabat publik, harus siap dan transparan,” sambungnya. (merdeka com)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]