oleh

Miris, TKW di Malaysia Disiksa Majikan

DOMPU-Sungguh miris, seorang TKW asal Desa Doropeti Kecamatan Pekat Fitria Ningsih 20 tahun disiksa majikanya di Kualumpur Malaysia. Tidak tahan TKW yang baru tamat SMA tahun 2016 lalu itu kabur dari rumah majikan dan mencari tempat perlindungan.

Sementara ini TKW tersebut tengah bersembunyi disalah salah seorang warga Malaysia yang TKW sendiri belum tahu alamatnya. ”Saya telah diamankan dirumah salah seorang warga Malaysia, tapi belum tahu alamat lengkapnya,” ujar Fitria melalui sambungan telepon 1 april 2017.

Dia menceritakan majikanya yang perempuan sungguh kejam, karena tak segan-segan menyiksa tanpa alasan yang jelas. Jenis siksaan yang diterima seperti menyundul tubuhnya dengan api, membenturkan kepala dengan tembok dan menyiram dengan air panas.

Puncaknya dia disiram dengan air dan dibenturkan kepalanya ketembok. Dia menceritakan tidak tahu penyebab dia disiksa, tetapi memang ada pekerjaan yang belum selesai. Saat itu dia diharuskan bekerja hingga pukul 03.00 pagi, sehingga besoknya padahal besoknya dia harus bekerja kembali pukul 06.00 pagi.

Karena semboyongan dan lemas maka beban pekerjaan jadi terlambat ditambah lagi belum diberikan makan. ”Karena itu saya disiksa,”urainya.

Tetapi sebelum dirinya disiksa didengarnya ada keributan majikan perempuan dengan suaminya dilantai II. ”Mungkin istrinya cemburu dikira suaminya saya suka sama saya,” ujar TKW yang masih gadis itu.

Karena itu Fitria Ningsih meminta kepada pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia yang mengetahui keberadaan dirinya supaya dapat menyelamatkanya dan memulangkan ke Indonesia. ”Tolong pulangkan, saya sudah tak tahan disana,” pinta Fitri dengan nada memelas.

Sementara orang tua Fitria, Sahbuddin dan Ratna warga Desa Doropeti Kecamatan Pekat merasa sangat shok dengan kondisi anaknya dirantauan. Keputusan untuk memberangkatkan anaknya menjadi TKW didasari agar bisa mendapatkan modal bagi kelanjutan hidup anaknya sendiri.

Terutama ibu Fitria, Ratnah tak henti-hentinya menangis memikirkan nasib anaknya disiksa di Negara Malaysia. Karena itu apapun usaha akan dilakukanya untuk menyelamatkan anaknya. ”Tolong anak saya dipulangkan,” pintanya memelas sambil menangis.

Atas peristiwa yang dialami anaknya, Syahbuddin melaporkan hal itu ke PJTKI yang merekrutnya yang ditembuskan Kapolda NTB, Kapolres Bima, Disnaker Bima-NTB Kapolres Dompu, Imigrasi, Kapolsek Pekat dan Kepala Desa Doropeti.

Fitria Ningsih yang lahir 7 juli 1997 itu meski tinggal di Doropeti Dompu tetapi keberangkatanya menggunakan KTP Bima dengan umur yang dilebihkan lahir tahun 1992.

Saat keberangkatan TKW ini direkrut oleh sponsor Anton warga Desa Sorinomo Kecamatan Pekat bekerja sama dengan PT Sodo Jaya Saksi yang beralamat di Bima.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]